When you run so fast to get somewhere, you miss the fun of getting there.
Life is not a race, so take it slower.
Hear the music before the song is over.
You are part of the puzzle of someone else's life.
You may never know where you fit but others will fill the holes in their lives with pieces of you.
So if you run out of reasons to live, remember that someone else's life may never be complete without you in it.

Tuesday, June 26, 2012

OBAT TERBAIK: TERTAWA!



Ilmu kedokteran dan penelitian membuktikan bahwa:

  • Tertawa dengan riang tidak hanya membuat suasana hati menjadi lebih baik. Menurut beberapa dokter Jepang, hal itu juga menormalkan ketidakseimbangan pada sistem endokrin, sistem saraf, dan sistem kekebalan tubuh, menstabilkan detak jantung dan pernapasan, serta dapat mendatangkan kelegaan sementara bagi para penderita rematik. Tertawa merangsang saraf simpatikus, sehingga menderaskan aliran darah ke otot dan meningkatkan kegiatan otak. Sewaktu kita tertawa terpingkal-pingkal, kita juga mengolahragakan otot-otot kita. Dalam sebuah percobaan yang dikutip surat kabar IHT Asahi Shimbun, otot perut orang yang tertawa ”memperlihatkan tingkat pengerahan upaya yang setara dengan sit-up”. Michio Tanaka, psikiater di Osaka, memujikan pengaruh positif tertawa. Menurut Tanaka, ”tertawa adalah obat manjur tanpa efek sampingan”.



  • Telah diketahui sejak dulu bahwa tertawa adalah obat yang manjur. Sepuluh tahun yang lalu, para ilmuwan di State University of New York memutuskan untuk mencari tahu mengapa demikian. Baru-baru ini mereka menyingkapkan penemuan mereka bahwa tertawa turut memicu pelepasan hormon-hormon yang sangat kuat yang memberikan energi kepada sistem kekebalan manusia. Salah satu kelompok hormon, yang disebut sitokin, didapati meningkatkan kegiatan sel-sel darah putih yang dibutuhkan untuk mengusir virus dan bakteri penyebab infeksi dan yang menghancurkan bakal-bakal sel kanker. Ini hanyalah ”salah satu substansi yang kadarnya dipacu oleh tertawa,” demikian kata The Sunday Times dari London. Hubungan antara tertawa dan sitokin ini oleh beberapa peneliti dijuluki sebagai hormon-hormon bahagia. Oleh karena itu, surat kabar itu menyebut tertawa sebagai ”resep panjang umur”.


  • ”Para ilmuwan telah memperhitungkan bahwa setengah menit saja gelak tawa setara dengan 45 menit istirahat total,” lapor mingguan Polandia Przyjaciółka. ”Gelak-tawa yang spontan sebanding dengan tiga menit olahraga aerobik, sedangkan sepuluh senyuman yang hangat sama dengan sepuluh menit menggunakan mesin dayung.” Manfaat lain tertawa mencakup peningkatan udara yang dihirup ke dalam paru-paru sebanyak tiga kali lipat, serta perbaikan sirkulasi darah, pencernaan, metabolisme, fungsi otak, dan pembuangan zat-zat berbahaya. Majalah itu menyarankan bahwa untuk membantu Anda memiliki suasana hati yang gembira, hal pertama yang perlu dilakukan pada pagi hari adalah tersenyum kepada diri sendiri, teman hidup, dan anak-anak Anda. ”Belajarlah untuk menertawakan diri Anda,” tambahnya. ”Cobalah lihat sisi yang baik dalam segala hal bahkan dalam keadaan-keadaan yang sulit.”

  • ”Mendengarkan lawakan setiap hari selama empat minggu ternyata dapat mengurangi gejala depresi secara signifikan,” lapor The Independent di London. ”Beberapa pasien yang diminta menggunakan waktu 30 menit sehari untuk mendengarkan kaset lawakan terapeutik ternyata sembuh, sementara yang lainnya mendapati bahwa tingkat keparahan gejala penyakit mereka telah berkurang hingga separuh.” Lebih dari 100 penelitian di Amerika Serikat telah menunjukkan bahwa tertawa karena humor dapat bermanfaat. Bukan hanya orang yang tertekan melainkan juga para penderita alergi, tekanan darah tinggi, sistem kekebalan yang lemah, dan bahkan penderita kanker serta artritis rematoid telah memperlihatkan reaksi positif. Tertawa telah lama diketahui dapat meningkatkan kesejahteraan, tetapi bagaimana prosesnya belum dipahami sepenuhnya. Namun, pakar psikoterapi Dr. Ed Dunkleblau memberikan beberapa saran yang patut diwaspadai: Hindarilah humor yang kasar dan sarkastis, dan berhati-hatilah agar tidak terlalu lucu. Jika tidak, sang pasien mungkin merasa bahwa problemnya tidak dianggap serius.


No comments:

Post a Comment