Bagaimana Terjadinya Lubang Hitam (Black Hole)?
MENURUT pemahaman ilmiah pada saat ini, bintang-bintang bersinar karena adanya gaya gravitasi dan gaya nuklir yang saling mempengaruhi tanpa henti. Tanpa gravitasi yang mengimpit gas di dalam bintang, tidak akan terjadi fusi nuklir. Di pihak lain, tanpa fusi nuklir yang melawan tarikan gravitasi, akan terjadi hal-hal yang sangat aneh pada bintang-bintang.Para ilmuwan percaya bahwa sewaktu bintang seukuran matahari kita kehabisan bahan bakar nuklir mereka berupa hidrogen dan helium, gravitasi mengimpitnya menjadi abu panas seukuran bumi, yang disebut bintang kerdil putih. Sebuah bintang kerdil putih bisa saja mengandung massa sebesar matahari tetapi dijejalkan dalam ruang yang jutaan kali lipat lebih kecil.
Anda dapat membayangkan materi biasa sebagai ruang yang kosong sebagian besarnya, dengan hampir seluruh massa dari setiap atom terletak dalam sebuah inti yang sangat kecil yang dikelilingi oleh awan elektron yang jauh lebih besar. Tetapi, di dalam sebuah bintang kerdil putih, gravitasi mengimpit awan elektron tersebut menjadi sepersekian bagian yang sangat kecil dibandingkan dengan volume sebelumnya, menciutkan bintang tersebut hingga ukuran planet. Untuk bintang-bintang seukuran matahari kita, pada keadaan ini terdapat keseimbangan antara gravitasi dan kekuatan yang dimiliki elektron, yang mencegah pemampatan lebih lanjut.
Tetapi, bagaimana dengan bintang-bintang yang lebih berat daripada matahari, dengan gravitasi yang lebih kuat? Untuk bintang-bintang yang massanya 1,4 kali matahari, gaya gravitasinya sedemikian besar sehingga awan elektron tersebut diimpit hingga lenyap. Proton dan elektronnya kemudian bergabung menjadi neutron. Neutron tersebut mencegah pengimpitan lebih lanjut, seandainya gravitasinya tidak terlalu kuat. Hasilnya adalah bintang neutron seukuran asteroid kecil, bukan bintang kerdil putih seukuran planet. Bintang neutron terdiri dari materi terpadat yang diketahui di alam semesta.
Namun, bagaimana jika gravitasinya diperkuat lagi? Para ilmuwan percaya bahwa pada bintang-bintang yang massanya tiga kali matahari, gravitasinya terlalu kuat untuk ditahan oleh neutron. Tidak ada bentuk materi yang diketahui para fisikawan dapat melawan kekuatan kumulatif dari semua gravitasi ini. Tampaknya bola neutron seukuran asteroid itu bukan saja diimpit menjadi bola yang lebih kecil melainkan menjadi tidak ada, mencapai titik yang disebut ketunggalan (singularity), atau menjadi suatu wujud teoretis yang tak terlukiskan. Bintang tersebut tampak lenyap, hanya meninggalkan gravitasi dan lubang hitam di tempatnya. Lubang hitam tersebut akan membentuk bayangan gravitasi di tempat bintang itu sebelumnya. Itu adalah kawasan dengan gravitasi yang sedemikian kuatnya sehingga tidak ada sesuatu—cahaya sekalipun—yang dapat lolos.
source:
Sedarlah! Juli 1998
No comments:
Post a Comment