When you run so fast to get somewhere, you miss the fun of getting there.
Life is not a race, so take it slower.
Hear the music before the song is over.
You are part of the puzzle of someone else's life.
You may never know where you fit but others will fill the holes in their lives with pieces of you.
So if you run out of reasons to live, remember that someone else's life may never be complete without you in it.

Monday, July 6, 2015

STANDAR AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

Teori Akuntansi

     STANDAR AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

STANDAR AKUNTANSI

PENGERTIAN DAN SUMBER STANDAR AKUNTANSI

Standar Akuntansi adalah kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar (teknik, prinsip) dan praktik yang sudah diterima oleh umum karena kegunaannya dan kelogisannya. di Indonesia berlaku Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Standar ini menjelaskan transaksi apa yang harus dicatat, bagaimana mencatatnya, dan bagaimana mengungkapkannya dalam laporan keuangan yang akan disajikan

Alasan-alasan yang mendasari pentingnya standar akuntansi yang baik, adalah: (Belkaoui, 1985)
  1. Dapat menyajikan informasi tentang posisi keuangan, prestasi, kinerja, dan kegiatan operasional perusahaan.
  2. Memberi pedoman dan aturan  bagi akuntan publik.
  3. Memberikan database kepada regulator tentang berbagai informasi yang dianggap penting
  4. Dapat menarik perhatian para ahli dan praktisi di bidang teori dan standar akuntansi.
  5. Memberikan acuan bagi pemerintah dalam menetapkan besarnya pajak penghasilan yang terutang.

Di Indonesia, yang berwenang menyusun Standar Akuntansi adalah Dewan Standar Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang berada di bawah naungan IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia). 



Rerangka Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia:



HUBUNGAN STANDAR AKUNTANSI DENGAN PERANGKAT PERATURAN LAINNYA

Hubungan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dengan Norma Pemeriksaan Akuntansi (Pernyataan Standar Auditing) disebutkan dalam norma pelaporan yang pertama dengan bunyi sebagai berikut:
”Laporan akuntan harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Prinsip Akuntansi Keuangan Indonesia.”
Dalam nada yang sama, GAAP yang berlaku di USA menjelaskan hubungan yang erat itu sebagai berikut:
“The report shall state whether the financial statement are presented in accordance with general accepted principle of accounting”
Standar akuntansi (GAAP) diperlukan untuk lembaga sebagai berikut:
  1. GAAP untuk lembaga pemerintah
  2. GAAP untuk organisasi sosial yang tidak bertujuan untuk mencari laba (nirlaba)
  3. GAAP untuk perusahaan komersil


PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI DI INDONESIA

Perkembangan standar akuntansi keuangan sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini terus dilakukan secara terus menerus.

Tahun 1973 terbentuk Panitia Penghimpun Bahan- bahan dan Struktur GAAP dan GAAS.

Tahun 1974 dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (Komite PAI) yang bertugas menyusun standar keuangan.

Tahun 1994-1998 nama Komite PAI diubah menjadi Komiter Standar Akuntansi Keuangan (Komite SAK)

Pada kongres VIII, tanggal 23-24 September 1998 di jakarta Komite SAK diubah menjadi dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk masa bakti 1998-2000 dan diberikan otonomi untuk menyusun dan mengesahkan PSAK.


PERUBAHAN PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI

Penerapan standar akuntansi itu harus konsisten tidak  boleh berubah-ubah. Namun perlu juga diketahui bahwa prinsip akuntansi juga membuka peluang  bagi akuntan untuk memilih berbagai alternatif standar akuntansi yang sama-sama dibenarkan.

Istilah prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dimaksudkan meliputi tidak hanya prinsip dan praktik akuntansi, tetapi juga metode penerapannya. Dalam hal suatu laporan keuangan disebutkan sesuai dengan basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, maka menurut standar itu dinyatakan akan terpenuhi jika laporan kkeuangan telah disusun sesuai dengan basis akuntansi komperehensif, selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tidak semuanya berupa fakta. Ada informasi yang diukur berdasarkan taksiran (seperti nilai buku aktiva tetap, kerugian piutang) dan ada informasi yang pada tanggal penyajian laporan keuangan  berasal dari transaksi yang belum selesai secara tuntas misalnya contingent liability atau utang bersyarat.


LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan yang utama menurut SAK:
  1. Neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada satu tanggal tertentu
  2. Laba Rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya,dan laba rugi perusahaan pada suatu periode tertentu
  3. Laporan Arus kas, yang memuat sumber dan pengeluaran kas perusahaan selama satu periode

Ada tiga jenis laporan keuangan, yaitu sebagai berikut.
  1. Laporan keuangan general purpose laporan keuangan yang disajikan dengan kepentingan umum, tanpa membedakan satu pihak dengan pihak lain.
  2. Laporan keuangan specific purpose laporan keuangan yang disajikan untuk kepentingan pihak tertentu pula.
  3. Different disclosure artinya angka-angka laporan keuangan itu disajikan untuk pihak-pihak tertentu, angka ini untuk pihak ini, angka itu untuk  pihak itu. Jadi untuk pihak tertentu disajikan laporan tertentu

ISI DAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN LABA/RUGI

Isi dari laporan laba-rugi adalah terdiri dari dua unsur, yaitu:
  1. Revenue (hasil) atau pendapatan.
  2. Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan perusahaan seperti  penjualan barang dagangan, memberikan jasa kepada langganan, sewa dari hak milik, meminjamkan uang dan lain pekerjaan  yang mengarah untuk mendapatkan hasil.
  3. Expenses (beban-beban).


HUBUNGAN LABA/RUGI DAN NERACA

Dikenal 2 pendekatan, yaitu :
  • Artikulated approach

Yaitu laporan dianggap sebagai memiliki hubungan matematis, dimana laba rugi hanya merupakan perubahan modal pada periode itu. Dalam pendekatan ini dikenal 2 konsep:
  • revenue – expense approach konsep ini menganggap bahwa laporan utama adalah laporan laba rugi, yang diperoleh dari penggunaan (matching) biaya dan hasil yang diakui.
  • Assets – liabilities approach Konsep ini menganggap bahwa langkah pertama bukan mengukur laba      tetapi mengukur harta dan kewajiban.

·         
  • Non Articulated approach

Yaitu hubungan antar neraca dan laba rugi dianggap tidak ada minimal tidak otomatis dan masing-masing berdiri sendiri antara satu dengan yang lain.


ISI DAN ELEMEN LAPORAN KEUANGAN NERACA

Komponen dalam neraca dapat digolongkan sebagai berikut :

  • Aktiva, diklasifikasikan menurut urutan likuiditas

o   aktiva lancar
o   Investasi
o   Aktiva tetap
o   Aktiva tidak berujud
o   Aktiva lain-lain
  • Kewajiban, diklasifikasikan menurut urutan jatuh tempo

o   kewajiban lancar
o   kewajiban jangka panjang
o   kewajiban lain-lain
  • Modal, diklasifikasikan berdasarkan sifat kekekalannya

o   modal saham
o   agio saham
o   laba ditahan


CATATAN DAN PENJELASAN LAPORAN KEUANGAN

Merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan, yang mengungkapkan catatan dan penjelasan laporan keuangan, yaitu:
  • kebijaksanaan akuntansi → misal metode penyusutan, persediaan barang dsb 
  • penjelasan tentang perkara di pengadilan jika ada
  • rencana penggabungan usaha, penjelasan transaksi yang tidak biasa
  • penjelasan tentang jenis saham, program pemberian saham kepada pegawai (Employee ownership plan), dividen saham, dll
  • jumlah penyusutan dan biaya riset dan pengembangan
  • penjelasan pos penting seperti umur piutang, perincian persediaan, aktiva tetap, biaya produksi
  • penjelasan tentang pajak penghasilan, komposisi, restitusi, perkara di majelis pajak.


PERISTIWA KEMUDIAN & KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN

Peristiwa kemudian transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca sebelum laporan keuangan dikeluarkan atau diumumkan. Peristiwa kemudian kemungkinan akan menimbulkan penyesuaian terhadap laporan keuangan

Peristiwa yang tidak perlu dilakukan penyesuaian peristiwa normal atau yang sifatnya tidak material di luar peristiwa di atas.

Keterbatasan neraca ketidakmampuannya menyajikan informasi current value dari asset yang dimiliki perusahaan. Mulanya pemakai informasi menaruh kepercayaan yang besar terhadap neraca, namun kemudian investor beralih ke earning per share sebagai alat menilai perusahaan, maka peranan laporan keuangan laba rugi semakin penting bagi pembaca laporan keuangan perusahaan.
  
Menurut PAI sifat dan keterbatasan laporan keuangan adalah sbb :
  1. Laporan keuangan bersifat historis.
  2. Laporan keuangan yang bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu.
  3. Proses penyusanan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan.
  4. Akuntansi hanya melaporkan informasi material.
  5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian; bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.
  6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi dalam bentuk hukumnya.
  7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
  8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.
  9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapet dikuantifikasikan umumnya diabaikan.


PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan yang disusun menurut standar akuntansi dibaca dan dipergunakan oleh pihak-pihak yang menggunakanya. Mereka ini dapat dikelompokan sebagai berikut.
  • Pemakai langsung, yang termasuk dalam kelompok ini adalah:

a.       Pemilik perusahaan
b.      Kreditor
c.       Pemasok (supplier)
d.      Manajemen
e.       Fiskus (pajak)
f.       Pegawai/karyawan perusahaan
g.      Langganan
  • Pemakai tidak langsung, yang termasuk kelompok ini:

a.       Konsultan dan analisis laporan keuangan
b.      Bursa efek
c.       Penasihat hukum
d.      Badan pemerintah terkait
e.      Penerbitanpenerbitan/majalah/bulletin/jurnal keuangan
f.       Perusahaan konsultan/ pusat-pusat data bisnis
g.      Asosiasi pengusaha/kadin
h.      Serikat pekerja
i.        Para pesaing
j.        Masyarakat umum








Sumber:



No comments:

Post a Comment