When you run so fast to get somewhere, you miss the fun of getting there.
Life is not a race, so take it slower.
Hear the music before the song is over.
You are part of the puzzle of someone else's life.
You may never know where you fit but others will fill the holes in their lives with pieces of you.
So if you run out of reasons to live, remember that someone else's life may never be complete without you in it.

Monday, June 25, 2012

KEBANGKITAN DAN KEJATUHAN DUNIA PERDAGANGAN. Bagian 4: Revolusi Industri—Apa yang Dihasilkannya?



Kebangkitan dan Kejatuhan Dunia Perdagangan

Bagian 4: Revolusi Industri—Apa yang Dihasilkannya?



REVOLUSI industri mulai pada abad ke-18 dan mengadakan perubahan atas dunia sebagaimana telah dilakukan oleh beberapa hal sebelumnya. Keahlian teknik, modal yang memadai, tersedianya bahan baku, kemudahan untuk mengangkut bahan baku dan barang jadi dengan harga murah—hal-hal ini dan berbagai prasyarat lainnya untuk kemajuan industri sekarang berpusat di Inggris. Ini memulai suatu peningkatan yang pesat dan belum pernah ada sebelumnya dalam memproduksi barang-barang.


Akan tetapi, yang menyiapkan jalan adalah peristiwa-peristiwa yang telah terjadi sebelumnya. Batu bara, telah tersedia di Inggris, diperkenalkan sebagai bahan bakar. Juga, meskipun Benua Eropa dilanda perang agama, Inggris menikmati perdamaian yang relatif. Negara itu memiliki sistem perbankan yang unggul. Bahkan pertikaiannya dengan Gereja Katolik Roma cukup penting, karena Protestanisme menekankan kemakmuran ekonomi yang segera dapat dinikmati, seolah-olah berupaya menciptakan keadaan surga di bumi.


Berawal dari tahun 1740-an, penduduk Inggris meningkat pesat. Industri harus menemukan metode baru untuk memenuhi permintaan yang meningkat. Kecenderungan umum cukup jelas, mesin-mesin yang lebih banyak dan lebih canggih. Seraya sistem perbankan menyediakan dana untuk mendirikan bisnis-bisnis baru, para pekerja menyemut ke pabrik-pabrik bermesin. Serikat perdagangan, yang sebelumnya dilarang, disahkan kembali. Para pekerja Inggris, yang agak kurang dibatasi oleh aturan-aturan serikat sekerja dibandingkan dengan para pekerja di Benua Eropa, dibayar menurut banyaknya barang yang ia hasilkan. Ini memberi mereka dorongan tambahan untuk menemukan cara terbaik dalam menghasilkan barang lebih cepat.


Inggris juga memiliki tenaga kerja yang terampil. Profesor Shepard B. Clough mengatakan bahwa ”lulusan universitas Glasgow dan Edinburgh tidak punya tandingan dalam hal-hal penyelidikan dan percobaan ilmiah pada akhir abad kedelapan belas”. Jadi, dengan Inggris sebagai pelopor, revolusi industri menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Serikat. Di negara-negara berkembang, hal itu berlangsung hingga sekarang.


Sisi Gelap

Karena perkembangan demikian, kata The Columbia History of the World, ”kemakmuran yang mencolok terdapat di kota-kota Inggris, yang tercermin pada peningkatan standar kehidupan, kebudayaan daerah yang bertumbuh subur serta kebanggaan dan kepercayaan diri yang bertambah”. Inggris bahkan ”memperoleh posisi militer yang dominan, khususnya angkatan laut, sehingga hasilnya, ia memiliki kuasa ’diplomatik’ yang besar”. Kemahiran dalam beberapa proses industri memberikan kekuatan ekonomi bagi negara tersebut terhadap para pesaing. Rahasia industrinya begitu berharga sehingga undang-undang ditetapkan untuk menjaganya agar tidak diketahui umum.


Misalnya, ketika Samuel Slater meninggalkan Inggris tahun 1789, ia menyembunyikan identitasnya karena pekerja tekstil tidak diizinkan beremigrasi. Ia berhasil menghindari undang-undang yang melarang ekspor rencana produksi tekstil dengan menghafalkan seluruh layout pabrik tekstil Inggris. Ini memungkinkan dia mendirikan pabrik pemintalan kapas pertama yang pernah dibangun di Amerika Serikat.


Kebijakan proteksi rahasia perdagangan masih ada. Majalah Time mengomentari bahwa ”banyak perusahaan dan negara memburu rahasia perusahaan seperti ikan hiu yang ganas pada waktu makan”. Mencuri teknik produksi orang lain dapat menghemat biaya riset bertahun-tahun dan biaya-biaya yang tidak terbilang. Maka ”apakah produknya berupa obat atau kue muffin, perusahaan-perusahaan lebih berupaya keras daripada sebelumnya untuk menemukan cara melindungi rahasia dagang mereka”. Seorang penerima karyawan pada suatu industri elektronik mengakui, ”Terdapat banyak keserakahan dalam dunia bisnis. Jika Anda dapat mengetahui situasi yang tepat, Anda menjadi miliuner dalam sekejap.”


Industri tekstil digunakan untuk menggambarkan sisi gelap lain dari kemajuan ekonomi. Sewaktu metode perajutan baru memungkinkan pembuatan produk-produk katun dengan mesin, permintaan kapas meningkat. Namun, begitu banyak waktu yang dibutuhkan untuk mengolah kapas dengan tangan sehingga persediaan tidak dapat memenuhi permintaan. Lalu pada tahun 1793, Eli Whitney menemukan mesin pemisah kapas. Dalam waktu 20 tahun, hasil produksi kapas A.S. meningkat 57 kali daripada sebelumnya! Namun seperti ditunjukkan oleh Profesor Clough, penemuan Whitney juga bertanggung jawab atas ”perluasan sistem daerah perkebunan dan perbudakan atas orang-orang Negro”. Maka meskipun bermanfaat, kata Clough menjelaskan, alat pemisah kapas ”menyumbang banyak kepada permusuhan yang berkembang antara negara bagian Utara dan Selatan, yang mengarah kepada Perang antar Negara Bagian”.


Revolusi industri turut menciptakan suatu sistem pabrik-pabrik besar di tangan orang-orang kaya. Hanya orang kaya yang mampu membeli mesin-mesin mahal, yang ukuran dan beratnya mengharuskan mesin-mesin tersebut dipasang dalam gedung yang dibangun dengan baik dan permanen. Pabrik-pabrik ini dibangun di lokasi yang pengadaan energinya mudah dan bahan baku dapat diperoleh dengan biaya yang rendah. Maka bisnis cenderung terkonsentrasi di pusat-pusat industri raksasa.


Penggunaan energi secara ekonomis—semula air dan belakangan uap—yang dibutuhkan untuk menjalankan mesin menuntut agar beberapa mesin dioperasikan pada waktu yang bersamaan. Maka pabrik-pabrik semakin berkembang ukurannya. Dan semakin besar pabrik itu, semakin lebih tidak manusiawi. Tidak ada lagi pekerja yang bekerja untuk orang lain; mereka bekerja untuk perusahaan.


Semakin besar suatu bisnis, semakin besar problem keuangannya. Hubungan kerja sama menjadi begitu banyak, dan perusahaan persero, yang mula-mula dikembangkan pada abad ke-17, mulai unjuk gigi. (Lihat kotak.) Namun ini membantu dipusatkannya kekuasaan di tangan segelintir orang, sebab para investor, atau pemegang saham, memiliki sedikit kendali atas manajemen. Para pengusaha yang bersama-sama bertindak sebagai direktur untuk beberapa perusahaan atau bank menjalankan kekuasaan yang luar biasa. Clough membicarakan tentang ”jalinan direktorat” yang melaluinya ”suatu klik kecil dapat menentukan jalur kredit yang dapat diperoleh suatu badan usaha, dapat menolak kredit kepada para pesaing, dan dapat memperoleh begitu banyak kekuasaan sehingga ia dapat menentukan kebijakan pemerintah dan bahkan menyingkirkan rezim yang menentangnya”.


Maka, revolusi industri memberikan kekuasaan tambahan kepada dunia perdagangan. Apakah kekuasaan tersebut akan digunakan dengan cara yang bertanggung jawab?


Perdagangan Bebas atau Suatu Perekonomian Terpimpin?

Kapitalisme bersemi hingga mekar sepenuhnya di Inggris. Juga dikenal sebagai sistem perdagangan bebas atau sebagai ekonomi pasar (suatu sistem ekonomi yang kebanyakan barang diproduksi dan disalurkan melalui pasar bebas dan sistem harga), kapitalisme telah menghasilkan sangat banyak miliuner demikian pula standar kehidupan tertinggi sepanjang sejarah.


Namun, bahkan para pendukung kapitalisme yang kuat mengakui bahwa sistem itu memiliki kelemahan. Sebagai contoh, pertumbuhan ekonomi di bawah kapitalisme tidak dapat diandalkan. Ketidakstabilannya secara berkala menyebabkan pasang-surut ekonomi, peningkatan bisnis secara cepat dan depresi bisnis. Fluktuasi, yang semula disebabkan oleh kekuatan-kekuatan luar seperti perang atau cuaca, dapat diciptakan oleh sistem ekonomi itu sendiri.


Kelemahan kedua adalah bahwa meskipun menghasilkan jenis-jenis komoditi berupa barang, kapitalisme sering kali melakukannya dengan risiko berupa dampak negatif—asap, limbah beracun, atau lingkungan kerja yang tidak sehat. Revolusi industri membuat hal ini sangat jelas, menyumbangkan kepada apa yang disebut efek rumah kaca dengan akibat-akibat yang tidak diinginkan.


Kerugian ketiga adalah bahwa kapitalisme tidak menjamin adanya pendistribusian kemakmuran atau barang yang merata. Amerika Serikat, misalnya. Pada tahun 1986, dua puluh persen keluarga termiskin menghasilkan kurang dari 5 persen total pendapatan negara, sedangkan dua puluh persen keluarga terkaya menghasilkan hampir 45 persen.


Seraya kapitalisme berkembang sepenuhnya selama revolusi industri, kelemahannya tidak dapat disembunyikan. Tokoh seperti Karl Marx mengutuknya, menuntut agar sistem tersebut diganti dengan perekonomian terpusat atau terpimpin. Mereka menyokong bahwa pemerintah hendaknya menetapkan target produksi, mengatur harga dan mengelola bisnis seluas-luasnya sampai ke individu. Namun dewasa ini, setelah dipraktikkan selama puluhan tahun di Uni Soviet dan Eropa Timur, sistem ini kehilangan daya tariknya. Perencanaan terpusat berfungsi dengan baik sewaktu dibutuhkan perencanaan mendadak, misalnya sewaktu pertempuran atau untuk mengembangkan program ruang angkasa. Dalam urusan sehari-hari, pasar roti dan susu, perencanaan tersebut sangat gagal. Perbaikan terhadap hal-hal inilah yang amat diperjuangkan oleh perestroika (penataan kembali) Soviet.


Akan tetapi, para pendukung kapitalisme akan mengakui, sebagaimana Adam Smith, yang sebagian besar ajarannya menjadi dasar kapitalisme, bahwa keterlibatan pemerintah dalam perekonomian tidak dapat dihindarkan sepenuhnya. Jika problem-problem seperti inflasi dan pengangguran hendak diatasi dengan sukses, problem-problem tersebut harus ditangani pada tingkat pemerintah. Maka, kebanyakan negara dengan sistem perdagangan bebas telah beralih dari kapitalisme murni kepada sistem campuran atau modifikasi.


Tentang kecenderungan ini, 1990 Britannica Book of the Year meramalkan, ”Tampaknya . . . [bahwa] sistem ekonomi dapat kehilangan beberapa dari perbedaan mencolok yang telah menandai mereka di masa lalu dan sebaliknya akan dapat mengartikan suatu bidang yang sama di mana unsur-unsur pasar maupun perencanaan dapat berdampingan dalam proporsi yang berbeda. Pada bidang yang sama tersebut, masyarakat dapat menyebut diri mereka, apakah sebagai kapitalis atau sosialis, namun mereka agaknya akan menyingkapkan banyak aspek yang sama dalam menyelesaikan problem-problem ekonomi mereka seraya mereka akan terus menampakkan perbedaan-perbedaan yang mencolok.”


Menyumbangkan Problem-Problem

Pada tahun 1914, Perang Dunia I mulai. Pada waktu itu, perdagangan yang tamak siap sedia untuk memasok senjata, tank dan pesawat tempur yang dibutuhkan negara-negara yang sedang berperang dan yang telah dimungkinkan oleh revolusi industri.


The Columbia History of the World menyatakan bahwa sementara ”industrialisasi telah turut memecahkan banyak masalah fisik manusia”, ia juga telah ”menyumbang kepada masalah-masalah sosial yang benar-benar gawat dan kompleks”.


Sekarang, tahun 1992, 78 tahun setelah 1914, kita memiliki lebih banyak alasan daripada sebelumnya untuk setuju dengan kata-kata di atas. Maka tepat sekali, artikel berikutnya pada seri ini berjudul ”Bisnis Raksasa Mengetatkan Cengkeramannya sejak 1914.”




"Bursa Efek—Mulai Berakhir

  Pada abad ke-17, merupakan praktik yang umum untuk memulai bisnis baru dengan menggabungkan modal beberapa investor. Andil berupa saham ditawarkan menurut nilai nominal. Pengaturan penggabungan andil ini telah disebut sebagai salah satu penemuan yang paling penting yang pernah dibuat dalam organisasi bisnis. Inggris mengupayakan beberapa usaha demikian pada pertengahan tahun 1500-an, tetapi menjadi begitu meluas setelah pembentukan Perusahaan Dagang Inggris Hindia Timur pada tahun 1600.
  Seraya jumlah perusahaan perseroan ini bertambah, demikian pula timbul kebutuhan akan pialang saham. Mula-mula, mereka bertemu dengan para klien di berbagai tempat, kadang-kadang di kedai kopi. Lalu, bursa-bursa didirikan untuk menyediakan tempat untuk tawar-menawar saham. Bursa Efek London didirikan pada tahun 1773. Namun yang tertua di dunia mungkin didirikan di Amsterdam, yang menurut beberapa orang dibuka pada tahun 1642, atau mungkin yang di Antwerpen, yang kata orang-orang lain didirikan tahun 1531.
  Perusahaan persero memiliki keuntungan sebagai berikut: menyediakan cukup modal untuk mengoperasikan perusahaan besar; memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjalankan bahkan sejumlah kecil modalnya dalam perusahaan; mengurangi jumlah kerugian yang harus ditanggung setiap investor apabila terjadi kemunduran; memungkinkan para pemegang saham untuk cepat mendapatkan uang kontan dengan menjual semua atau sebagian saham; dan memperbolehkan saham-saham untuk diwariskan.
  Akan tetapi, fluktuasi harga saham yang tidak terduga dapat berarti bencana. Juga, seperti yang diperlihatkan baru-baru ini dalam skandal Wall Street, pasar dapat dimanipulasi secara ilegal, kemungkinan oleh tindakan insider trading, suatu praktik yang sedang meningkat. Para individu menggunakan atau menjual informasi terbaru yang penting—mungkin berita tentang dua perusahaan yang segera bergabung (merger)—dengan demikian menarik keuntungan berdasarkan pergerakan saham-saham kedua perusahaan tersebut. Teman dari seorang pria yang dituduh melakukan praktik ini pada tahun 1989 menyatakannya sebagai akibat ketamakan. Meskipun terdapat upaya di banyak negara untuk melarang insider trading, majalah Time berkomentar, ”Hukum saja tidak cukup untuk mengatasi persoalan ini.”"




source:
Sedarlah! Februari 1992

No comments:

Post a Comment