When you run so fast to get somewhere, you miss the fun of getting there.
Life is not a race, so take it slower.
Hear the music before the song is over.
You are part of the puzzle of someone else's life.
You may never know where you fit but others will fill the holes in their lives with pieces of you.
So if you run out of reasons to live, remember that someone else's life may never be complete without you in it.

Friday, July 5, 2013

Identitas Anda Dapat Dicuri!

WANITA muda itu mulai menerima pesan-pesan tak senonoh di mesin penjawab teleponnya dari beberapa pria. Kemudian, seorang pria meneleponnya dan mengatakan bahwa ia menerima undangan amoral yang diposkan di Internet oleh wanita ini. Padahal, wanita ini bahkan tidak punya komputer. Butuh waktu agak lama bagi wanita ini untuk mendapati bahwa seseorang telah menaruh identitasnya di ruang siber dan mengeposkan iklan itu di Internet. Tidak hanya itu, sang penipu yang tidak kelihatan ini memberikan alamat wanita itu, arah ke tempat tinggalnya, dan bahkan saran tentang cara melewati sistem alarm rumahnya!
Kebanyakan dari kita meremehkan identitas kita. Kita tahu siapa kita, dan jika ditantang, kita dapat membuktikannya. Namun, alat yang sering kita gunakan sebagai bukti atas identitas kita—akta kelahiran, nomor identitas, surat izin mengemudi, paspor, kartu tanda penduduk, dan semacamnya—semakin mudah untuk dipalsukan atau dicuri sehingga muncullah istilah kejahatan baru, ”pencurian identitas”.
[Di banyak negara, warga negara dan penduduk diberi semacam nomor identitas. Ini dapat digunakan tidak hanya untuk identitas pribadi tetapi juga untuk urusan pajak dan kesehatan. Di Amerika Serikat, warga negara menerima apa yang disebut sebagai Nomor Jaminan Sosial (Social Security Number). Istilah untuk nomor identitas seperti itu beragam dari satu negeri ke negeri lainnya.]

Suatu Epidemi Penipuan

Tipe kejahatan ini bersifat kompleks, penuh tipu daya, dan kemungkinan besar mendatangkan kehancuran. Korban tiba-tiba menemukan bahwa seseorang sedang menggunakan banyak uangnya, menipu kreditor, dan menyebabkan kekacauan lain dengan menggunakan nama korban. Di beberapa negeri, hukum melindungi korban agar tidak membayar tuntutan-tuntutan ini, tetapi mereka dapat berakhir dengan reputasi yang rusak dan tidak lagi dipercaya untuk diberi kredit.
Lembaga-lembaga penegak hukum, orang-orang yang memiliki akses ke informasi konfidensial dalam industri perkreditan, dan kelompok-kelompok konsumen secara luas mengakui bahwa pencurian identitas menyebabkan kerugian miliaran dolar per tahun. Tidak ada cara untuk mengetahui dengan tepat berapa banyak orang yang dicurangi lewat pencurian identitas. Salah satu problem terbesarnya adalah bahwa bisa saja seseorang tidak tahu bahwa identitasnya sudah dicuri sampai berbulan-bulan kemudian. Beberapa lembaga penegak hukum menyebut pencurian identitas sebagai kejahatan yang paling cepat merajalela di Amerika Serikat. Problem yang sama dilaporkan juga di negara-negara yang lain.
Yang lebih parah lagi, para pencuri ini tahu bahwa penipuan identitas sulit untuk diselidiki dan bahwa itu jarang dituntut. ”Bagi para kriminal, kejahatan ini tidak ditujukan kepada individu,” komentar Cheryl Smith, seorang penyidik khusus. ”Korbannya adalah bank atau toserba. Para pencuri ini tidak berpikir untuk mencelakakan individu.”

Mengintai Nama Anda

Pencuri identitas biasanya mencuri satu atau lebih potongan-potongan kunci dari data pribadi Anda, seperti nomor KTP atau surat izin mengemudi. Kemudian, mereka menggunakannya untuk menjadi diri Anda dan membuka rekening kredit menggunakan nama Anda. Pada saat yang sama, mereka menyimpangkan kertas-kertas catatan yang menyusul akibat transaksi itu ke kotak pos mereka. Mereka menghabiskan sebanyak dan secepat mungkin uang itu. Anda tidak akan tahu apa yang sedang terjadi sampai tagihan datang.
Bagaimana orang-orang yang tidak bermoral ini mencuri informasi pribadi seperti itu? Sangat mudah. Hal ini sering kali dimulai dengan mengumpulkan data pribadi yang secara rutin banyak orang berikan sewaktu membuat permohonan kredit atau kepada telemarketer. Beberapa pencuri melakukan ’dumpster diving’, mengorek-ngorek tempat sampah Anda guna memperoleh catatan bank, hipotek, atau kredit. Ada pula yang mengambil surat yang berhubungan dengan keuangan dari kotak-kotak surat. ’Shoulder surfer’ adalah pencuri yang menggunakan kamera atau binokular untuk melihat korban mereka menekan nomor-nomor pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau telepon umum. Di beberapa negeri, banyak informasi pribadi tersedia di pengadilan, dokumen publik, atau Internet.

Mencuri Reputasi Anda

Setelah pencuri itu memiliki nomor KTP Anda, ia mungkin membutuhkan juga informasi identitas lain, seperti tanggal lahir serta alamat dan nomor telepon. Dengan informasi ini, dan mungkin sebuah surat izin mengemudi palsu dengan fotonya sendiri di situ, sang pencuri dapat memulai kejahatannya. Seorang pencuri akan membuat permohonan untuk mendapatkan kredit cepat secara pribadi maupun lewat pos, mengajukannya dengan menggunakan identitas Anda. Ia sering menyediakan alamatnya sendiri, mengatakan bahwa ia telah pindah. Karena terburu-buru dalam mengeluarkan kredit, pemeriksa kredit tidak selalu memastikan informasi atau alamat.
Jadi, setelah sang penipu membuka rekening pertama ini, ia dapat menggunakan rekening yang baru ini bersama dengan potongan-potongan informasi identitas lainnya untuk menambah kredibilitasnya. Kemudahan ini membuat penipuan tersebut semakin menjamur. Sekarang, sang kriminal sudah berada di jalan untuk menjadi kaya, dan pada saat yang sama sedang menghancurkan kredit dan nama baik Anda.
Memperbaiki kerusakan dapat menyulitkan, menghabiskan banyak waktu, dan membuat frustrasi. Mari Frank, seorang jaksa dari Kalifornia, mendapati betapa sukarnya keadaan sewaktu seorang penipu menghabiskan uang sebanyak 100.000 dolar AS menggunakan namanya. ”Saya harus menulis 90 surat dan menghabiskan 500 jam untuk membersihkan nama saya,” katanya. ”Ini adalah perjuangan untuk kredit Anda dan kewarasan Anda. . . . Sering kali, Anda tidak tahu siapa yang sedang melakukannya, dan pelakunya tidak pernah tertangkap.”

Apa yang Harus Dilakukan

Jika Anda menjadi korban pencurian identitas, ada sejumlah langkah yang dapat Anda ambil. Pertama-tama, disarankan agar Anda menghubungi dan memberi tahu divisi penipuan dari kantor kredit di daerah Anda. Kemudian, dilanjutkan dengan pernyataan tertulis, dan permohonan agar Anda dihubungi untuk memastikan permohonan kredit di masa mendatang.
Berikutnya, lapor ke polisi. Pastikan bahwa Anda mendapatkan salinan laporan polisi karena Anda mungkin membutuhkannya untuk memberi tahu kreditor.
Anda juga harus memberi tahu bank dan perusahaan kartu kredit yang dengannya Anda melakukan transaksi. Bahkan jika sang pencuri menggunakan informasi yang dicuri untuk membuat kartu kredit baru, langkah teraman adalah jika Anda membuat ulang semua kartu kredit Anda. Juga, jika rekening cek dan tabungan Anda telah diserang, mungkin Anda perlu membuka yang baru. Mungkin, Anda juga perlu memperoleh kartu ATM dan KTP baru.

Apakah Ada Solusinya?

Pemerintah, lembaga penegak hukum, dan lembaga kredit sedang mencari-cari cara untuk mencegah pencurian identitas. Di beberapa tempat, undang-undang telah diberlakukan, yang menyatakan bahwa ini adalah kejahatan besar dan bahwa lebih baik melindungi informasi pribadi. Tindakan-tindakan pencegahan berteknologi tinggi telah ditawarkan. Ini termasuk sidik jari digital yang dikodekan ke dalam kartu, kartu ATM yang mengenali sidik telapak tangan atau pola suara, kartu chip yang dapat menyimpan informasi identitas pribadi seperti golongan darah dan sidik jari, dan kartu dengan setrip tanda tangan yang tidak dapat dihapus.
Selain dari metode pencegahan yang canggih ini, ada hal-hal praktis yang dapat Anda lakukan untuk menjaga diri Anda:

Cara Melindungi Diri dari Pencurian Identitas

● Berikan nomor KTP hanya kalau memang benar-benar perlu.
● Jangan membawa kartu kredit tambahan, KTP, akta kelahiran, atau paspor dalam dompet, kecuali bila diperlukan.
● Sobek-sobeklah formulir permohonan kredit yang akan disetujui sebelum membuangnya. Sobeklah juga rekening bank, telepon, kuitansi kartu kredit, dan semacamnya.
● Gunakan tangan Anda sebagai penutup sewaktu menekan nomor pada ATM atau sewaktu menelepon jarak jauh menggunakan kartu. ”Shoulder surfer” bisa saja berada di sekitar situ, mengamati dengan binokular atau kamera.
● Milikilah kotak surat yang dapat dikunci, guna mengurangi pencurian surat.
● Ambillah cek-cek baru di bank, daripada menerimanya melalui pos.
● Simpanlah daftar atau fotokopi dari semua nomor rekening kredit di tempat yang aman.
● Jangan pernah memberikan nomor kartu kredit Anda atau informasi pribadi lainnya lewat telepon kecuali Anda memiliki hubungan bisnis yang dapat dipercaya dengan perusahaan tersebut atau Anda yang menelepon.
● Hafalkan kata sandi Anda. Jangan menyimpan catatan tertulis berisi kata sandi di dompet Anda.
● Dapatkan salinan laporan kredit Anda secara rutin jika mungkin.
● Singkirkan nama Anda dari daftar promosi yang dioperasikan oleh biro pelaporan kredit dan pihak-pihak yang memberikan kredit.

’Shoulder surfer’ mengamati korban mereka sedang menekan nomor-nomor di telepon umum atau ATM
 
’Dumpster diver’ mengorek sampah untuk mencuri informasi pribadi

Dengan pemikiran ke depan dan perencanaan yang matang, Anda mungkin dapat turut mengurangi risiko pencurian identitas!


Sumber:
Sedarlah! 22/3 2001 

 

No comments:

Post a Comment