Tak
banyak yang lebih dihargai selain daripada potret teman-teman dan anggota
keluarga tercinta. Sebenarnya, potret yang bermutu tidak dihasilkan dari asal
jepret saja; potret yang bermutu merupakan gambar yang dimaksudkan untuk
mengabadikan setiap unsur kepribadian seseorang!
Masalahnya
adalah bahwa potret yang dibuat secara profesional cenderung mahal harganya—tak
terjangkau oleh beberapa di antara kita. Dan bila Anda mencoba sendiri untuk
membuat potret, Anda akan mendapati bahwa rupanya jauh lebih banyak yang
terlibat daripada sekadar membidik dan menjepret. Ini karena potret yang baik
tidak hanya mencakup subjeknya tetapi juga pencahayaan, latar belakang, tata
letak, pose, ekspresi wajah, dan warna.
Namun,
jika Anda mempunyai kamera dan bersedia mempelajari beberapa teknik dasar, Anda
dapat menghasilkan potret yang memuaskan. Bagaimana caranya? Untuk menjawabnya,
kami akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada seorang fotografer potret
profesional yang telah berpengalaman lebih dari sepuluh tahun dalam bidang ini.
• Pertama-tama,
apa resepnya untuk membuat seseorang tersenyum di depan kamera? Pastikan
agar sang model merasa nyaman untuk difoto! Misalkan, Anda hendak memotret
seorang gadis kecil. Jika ia lelah atau lapar, adalah sulit untuk memintanya
bergaya di depan kamera. Lagi pula, kelelahan dapat menyebabkan ketegangan pada
wajah dan matanya, yang akan mengurangi mutu gambar. Maka anjurkan dia agar
beristirahat sejenak dan makan makanan kecil sebelum acara foto dimulai.
Ada
baiknya untuk berinteraksi dengan sang model. Hendaklah bersikap gembira dan
riang. Buatlah ia merasa rileks dengan mengajaknya bercakap-cakap, tetapi
jangan buat dia tertawa terpingkal-pingkal. Hal ini dapat menyebabkan matanya
menyipit dan membuat darah berkumpul di wajahnya. Cobalah memotret berbagai
ekspresi wajah. Semakin banyak foto yang Anda ambil, semakin banyak pula
peluang untuk mendapatkan rupa yang paling baik untuk mencirikan orang itu.
• Bagaimana
dengan pakaian dan dandanan? Sehubungan dengan potret sekelompok orang,
daya tariknya ada pada keselarasan warna. Misalnya, jika Anda mengambil foto
sebuah keluarga, sarankan agar mereka mengenakan pakaian dengan warna-warna
senada. Atau mungkin anjurkan mereka mengenakan pakaian dengan warna yang sama.
Namun, ingatlah bahwa orang yang gemuk paling cocok mengenakan pakaian berwarna
gelap dan orang yang ramping paling cocok dengan pakaian berwarna terang.
Anda juga
harus memperhatikan hal-hal kecil: Apakah pakaian yang dikenakan cukup rapi,
dan tidak kusut? Apakah dasinya terpasang rapi? Apakah rambutnya tersisir rapi?
Rambut yang berantakan mungkin tidak tertangkap oleh mata Anda, tetapi tidak
demikian halnya oleh kamera! Jika sang model adalah wanita, apakah rias wajahnya
sudah sesuai?
• Bagaimana
dengan orang yang mengenakan kacamata? Karena adanya cahaya yang
menyilaukan, hal ini dapat menjadi masalah. Pertama, lihatlah lewat jendela
pembidik untuk memastikan apakah ada cahaya yang menyilaukan yang tidak
diinginkan. Jika demikian, mintalah sang model memutar kepalanya perlahan-lahan
hingga tidak ada lagi pantulan pada tengah-tengah matanya. Kadang-kadang,
dengan meminta sang model menurunkan dagunya, itu akan membantu—tetapi
berhati-hatilah agar jangan sampai sang model terlalu menunduk!
•
Apakah benda-benda pada latar belakang ada pengaruhnya? Pasti! Latar
belakang yang ramai, sarat dengan kabel listrik, jalanan, atau mobil akan
sangat mengurangi daya tarik foto Anda. Maka carilah latar belakang yang dapat
memperkuat atau menambah daya tarik subjek foto Anda, misalnya pohon, semak
yang berbunga, pagar kayu, atau bahkan sisi samping dari sebuah lumbung tua.
•
Bagaimana jika Anda hendak mengambil foto di dalam ruangan? Anda dapat meminta
sang model untuk duduk di kursi atau sofa dengan latar belakang dinding
berwarna terang atau tanaman di dalam ruangan. Khususnya menarik sekali untuk
memotret seseorang sewaktu ia sedang asyik bekerja atau melakukan suatu hobi
atau aktivitas kesukaannya, dengan meja kerja, meja tulis, atau peralatan
jahit-menjahit sebagai latar belakang.
•
Bagaimana jika Anda tidak dapat menemukan latar belakang yang menarik? Cobalah buat agar
latar belakang tampak kabur. Hal ini cocok sekali untuk potret di luar ruangan
sehingga Anda dapat menempatkan model pada jarak tertentu dari latar belakang.
Lakukanlah hal ini dengan menyesuaikan f-stop, atau celah bulat lensa.
Nomor f-stop yang lebih kecil, seperti f5,6, akan menyebabkan modelnya
menjadi tampak tajam tetapi latar belakangnya menjadi tampak kabur.
• Apakah
ada saran untuk komposisi? Pertama-tama, sangat membantu bila kamera Anda
dipasang pada sebuah tripod; kemudian Anda dapat lebih memusatkan
perhatian pada komposisi. Pada umumnya, jenis-jenis potret dapat digolongkan
menjadi seluruh badan, tiga perempat (dari pinggang ke atas), atau pas foto
(kepala dan bahu atau hanya kepala). Semua lensa antara 105 dan
150 milimeter sangat cocok untuk foto potret. Jika Anda tidak dapat
menyesuaikan atau mengubah lensa pada kamera Anda, hendaklah mendekat atau
menjauh dari model Anda hingga Anda mendapat gambar yang Anda inginkan. Juga,
sewaktu memotret, jangan lupa untuk selalu menyisakan ruang di atas kepala sang
model, di sekeliling sisinya, dan di bawah kakinya. Dengan cara ini, kepala, kaki
atau badan sang model tidak terpenggal bila Anda memperbesar foto itu.
Ketahuilah, semakin Anda perbesar sebuah foto, semakin banyak dari bagian
gambar itu hilang, bergantung dari besarnya ruang yang tersisa pada foto itu
dalam proses pembesaran.
Satu pedoman
praktisnya adalah apa yang disebut aturan sepertiga. Hal ini mencakup
menempatkan wajah atau mata dari model Anda sepertiga dari jarak atas, bawah,
atau sisi gambar. Akan tetapi, kadang-kadang cocok sekali
menempatkan mata di tengah-tengah potret.
•
Bagaimana mengatur pose sang model? Aturlah agar model Anda menghadap kamera
dalam posisi rileks, entah itu duduk, berdiri, atau bersandar, tetapi agak
menghadap ke samping. Jika wajahnya tampak terlalu bundar, atur agar sang model
sedikit memutar kepala atau tubuhnya sehingga hanya setengah dari wajahnya yang
terkena cahaya. Bagian wajahnya yang tidak kena cahaya hendaknya harus berada
paling dekat dengan kamera. Hal ini akan membuat wajahnya tampak lebih ramping.
Sebaliknya, jika Anda ingin membuat agar wajahnya kelihatan lebih penuh,
aturlah sang model memutar kepala atau tubuhnya hingga cahaya menerangi seluruh
wajahnya.
Beri
perhatian khusus pada tangan sang model. Tangan hendaknya tampak rileks dan
berada pada posisi yang wajar bagi model Anda, misalnya diletakkan dengan
lembut pada dagu atau pada sisi samping wajah. Jika orang itu berdiri, hindari
kesalahan yang umum dengan menempatkan lengan tergantung pada kedua sisinya
dengan tangan mengarah lurus ke bawah. Lebih baik atur agar tangan memegang
sesuatu atau berada pada pose yang wajar.
•
Apakah ada saran untuk memotret dua orang? Cobalah atur agar mereka memiringkan
kepala mereka sedikit ke arah satu sama lain. Biasanya, sangat dianjurkan agar
tidak menempatkan mereka berdua pada tinggi yang sama. Anda dapat mencoba
menaruh mereka sehingga mata dari orang yang satu setinggi hidung dari orang
yang lain.
•
Bicara soal pencahayaan, kapan saat yang paling baik untuk mengambil foto di
luar ruangan?
Senja hari. Cuaca biasanya tenang, dan warna cahaya lebih lembut. Cobalah
tempatkan teman Anda sedemikian rupa sehingga cahaya matahari menerangi salah
satu sisi wajahnya, membentuk segitiga cahaya yang menerpa sisi wajahnya yang
tak terkena cahaya. Hal ini mencegah orang tersebut agar tidak menyipitkan
matanya. Jika Anda ingin mengambil foto wajah, pindahkan posisi kamera Anda ke
sebelah sisi yang gelap dari wajah. Jangan lupa, pastikan agar kamera Anda
terlindung dari cahaya matahari.
•
Bagaimana jika cahayanya terlalu menyilaukan? Upayakan menempatkan model Anda
sedemikian rupa sehingga matahari ada di belakangnya.
•
Bukankah itu akan menyebabkan wajahnya tampak gelap? Ya, tetapi Anda
dapat menggunakan lampu kilat untuk menerangi daerah yang gelap. Beberapa
kamera melakukan hal ini secara otomatis. Cara lain adalah meminta bantuan
seorang teman. Ia dapat memegang reflektor atau selembar besar kertas karton
berwarna putih dan memantulkan bauran cahaya matahari ke arah wajah model Anda.
•
Bagaimana dengan pencahayaan di dalam ruangan? Anda dapat
menggunakan cahaya alami dengan menempatkan model Anda di samping jendela.
Sebuah tirai dapat berfungsi untuk membaurkan cahaya. Jika perlu, Anda dapat
menggunakan lampu kilat fill-in atau sebuah reflektor dari kertas karton
untuk menerangi bagian-bagian wajah yang tampak terlalu gelap.—Lihat foto 5.
•
Bagaimana jika tidak ada cukup cahaya? Dalam situasi demikian, Anda harus
menggunakan lampu kilat. Usahakan agar model Anda berada dekat dinding berwarna
putih. Miringkan lampu kilat agar cahaya memantul dari dinding samping. Dengan
cahaya datang dari arah samping, Anda akan lebih dapat mengatur seberapa banyak
cahaya yang diperlukan untuk menerangi wajah.
Memang,
dibutuhkan upaya coba dan ralat untuk mendapatkan hasil yang baik. Tetapi prinsip-prinsip
dasar fotografi potret itu sederhana. Dengan perencanaan yang saksama dan
perhatian kepada hal-hal kecil, Anda, bahkan dengan kamera yang paling
sederhana, dapat menghasilkan potret yang baik—yang akan dihargai selama
bertahun-tahun kemudian oleh Anda dan orang-orang yang Anda kasihi!
Sumber:
Sedarlah!
No comments:
Post a Comment