When you run so fast to get somewhere, you miss the fun of getting there.
Life is not a race, so take it slower.
Hear the music before the song is over.
You are part of the puzzle of someone else's life.
You may never know where you fit but others will fill the holes in their lives with pieces of you.
So if you run out of reasons to live, remember that someone else's life may never be complete without you in it.

Monday, January 21, 2013

MENYIAPKAN PUTRI ANDA UNTUK HAID PERTAMANYA


Masa puber adalah masa perubahan. Bagi anak perempuan, ciri yang khas selama proses pertumbuhan ini adalah ketika mereka mulai mengalami siklus menstruasi, yang disebut menarke.

HAID pertama bisa menjadi saat yang menyusahkan bagi anak perempuan, sering kali dibarengi berbagai perasaan yang campur aduk. Seperti banyak perubahan lain yang berkaitan dengan pubertas, haid pertama bisa jadi membingungkan. Banyak gadis merasa takut dan cemas mengenai haid pertamanya, umumnya karena salah informasi, atau lebih seringnya, kurang informasi.

Anak perempuan yang siap biasanya tidak terlalu bingung sewaktu mendapat haid pertamanya. Tetapi, menurut penelitian, banyak gadis tidak siap. Dalam sebuah survei atas partisipan dari 23 negeri, hampir sepertiga responden melaporkan bahwa mereka tidak diberi tahu tentang haid sebelum itu terjadi. Karena tidak siap, mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Para wanita yang tidak pernah dididik soal haid telah melaporkan pengalaman yang sangat buruk. Dalam sebuah penelitian, para wanita itu menggunakan kata-kata seperti ”panik”, ”traumatis”, ”malu”, dan ”takut” sewaktu bercerita tentang haid pertama.

Orang umumnya takut melihat darah, sebab perdarahan biasanya dikaitkan dengan rasa sakit atau luka. Jadi, tidaklah mengherankan bahwa apabila seseorang kurang mendapat penjelasan yang benar atau persiapan, gambaran umum menurut budaya setempat, mitos, atau bahkan ketidaktahuan bisa menyebabkan dia secara keliru mengaitkan haid dengan penyakit atau luka atau memandangnya sebagai sesuatu yang memalukan.

Putri Anda perlu tahu bahwa perdarahan selama menstruasi adalah proses normal yang dialami oleh semua anak perempuan yang sehat. Sebagai orang tua, Anda dapat membantunya agar tidak terlalu cemas atau takut. Bagaimana?

Peranan Orang Tua Sangat Penting

Ada banyak sumber informasi tentang haid, misalnya dari guru sekolah, kalangan medis, bacaan, dan bahkan film pendidikan. Bagi banyak orang tua, sumber-sumber ini sering memberikan informasi yang berguna tentang proses terjadinya haid dan cara menjaga kebersihan selama menstruasi. Sekalipun demikian, anak-anak bisa jadi memiliki berbagai pertanyaan dan kebutuhan yang tidak dibahas oleh sumber-sumber di atas. Kalaupun mereka tahu apa yang harus dilakukan ketika haid datang, anak-anak sering bimbang tentang caranya mengatasi berbagai emosi dan perasaan yang berkaitan dengan haid.
Nenek, kakak perempuan, dan khususnya ibu dapat membantu menyediakan informasi tambahan dan dukungan emosional yang dibutuhkan anak-anak perempuan itu. Sering kali, mereka menganggap ibu sebagai sumber informasi yang paling penting tentang haid.

Bagaimana dengan peranan ayah? Banyak anak perempuan merasa malu untuk berbicara kepada ayahnya tentang haid. Ada yang ingin agar ayah memberikan bantuan tidak langsung berupa dukungan dan pengertian, sedangkan yang lain lebih senang kalau ayah tidak terlibat.

Di banyak negeri, jumlah keluarga tanpa ibu telah bertambah selama beberapa puluh tahun belakangan ini. Jadi, ada semakin banyak ayah yang perlu belajar caranya mendidik putri mereka tentang haid. Para ayah ini perlu mengetahui beberapa hal dasar mengenai haid dan juga perubahan fisik serta emosi yang dialami putri mereka. Para ayah mungkin akan meminta saran dan bantuan praktis dari saudara perempuan atau ibu mereka sendiri mengenai hal ini.

Kapan Mulai Membicarakannya

Di negeri-negeri industri, seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, dan beberapa bagian Eropa Barat, usia rata-rata untuk haid pertama umumnya antara 12 dan 13 tahun, meskipun bisa juga 8 tahun dan bahkan 16 atau 17 tahun. Di beberapa bagian Afrika dan Asia, usia rata-rata untuk haid pertama cenderung lebih tinggi. Di Nigeria, misalnya, usia rata-ratanya adalah 15 tahun. Waktu mulainya haid dapat dipengaruhi beberapa faktor, misalnya genetika, status ekonomi, gizi, kegiatan fisik, dan ketinggian daerah tempat tinggal.

Waktu terbaik untuk memberikan informasi adalah sebelum putri Anda mendapat haid pertamanya. Jadi, percakapan tentang perubahan tubuh dan menstruasi hendaknya diadakan sejak dini, mungkin sewaktu putri Anda berusia sekitar delapan tahun. Anda mungkin merasa bahwa ini terlalu dini, tetapi pada saat putri Anda berusia antara delapan hingga sepuluh tahun, mungkin sekali tubuhnya sudah mulai matang secara seksual akibat lonjakan hormon-hormon. Anda akan mengamati beberapa perubahan fisik yang berkaitan dengan pubertas, misalnya membesarnya buah dada dan bertambahnya bulu di badan. Tinggi dan berat badan kebanyakan anak perempuan bertambah dengan cepat persis sebelum haid pertamanya.

Cara Membicarakannya

Pada masa menjelang haid pertama, anak-anak perempuan sering ingin tahu apa saja yang akan mereka alami. Kemungkinan besar, mereka telah mendengar gadis-gadis lain di sekolah membicarakan soal ini. Mereka memiliki berbagai pertanyaan, tetapi banyak yang merasa sulit untuk mengungkapkannya. Mereka bisa jadi malu.

Sama halnya dengan orang tua. Meski biasanya adalah sumber informasi utama tentang haid, para ibu sering merasa kurang siap dan canggung untuk membicarakannya. Mungkin begitulah perasaan Anda. Jadi, bagaimana Anda dapat memulai percakapan tentang haid dengan putri Anda?


Anak-anak perempuan praremaja yang hampir mendapat haid pertamanya tentu bisa mengerti keterangan spesifik yang sederhana, misalnya seberapa sering haid terjadi, seberapa lama itu berlangsung, atau seberapa banyak darah yang keluar. Jadi, pada tahap-tahap awal pendidikan tentang haid, yang terbaik adalah berfokus pada keterangan yang sifatnya langsung dan praktis tentang apa yang harus dilakukan sewaktu haid. Selain itu, Anda mungkin perlu menjawab pertanyaan seperti: Bagaimana rasanya? atau Apa saja yang akan saya alami?

Belakangan, Anda mungkin bisa membahas perincian tentang proses terjadinya haid. Sering kali, Anda dapat memperoleh informasi dari kalangan medis atau perpustakaan atau toko buku. Buku-buku referensi seperti itu bisa berguna untuk menjelaskan beberapa perincian. Ada anak yang lebih senang membaca sendiri keterangan itu. Tapi, ada juga yang merasa lebih senang jika bahan itu dibaca bersama.

Carilah tempat yang tenang untuk memulai percakapan. Mungkin pertama-tama Anda bisa berbicara tentang masa pertumbuhan dan proses beranjak dewasa. Anda mungkin dapat mengatakan, ”Sebentar lagi kamu akan mengalami sesuatu yang sangat normal yang dialami semua anak perempuan. Tahukah kamu apa itu?” Atau, seorang ibu pertama-tama bisa menceritakan pengalamannya sendiri, misalnya, ”Waktu Ibu seumur kamu, Ibu mulai ingin tahu seperti apa rasanya mendapat haid. Ibu dan teman-teman sekolah sering membicarakannya. Apakah teman-temanmu sudah membicarakannya juga?” Cari tahu apa yang sudah ia ketahui tentang haid dan koreksilah hal-hal yang keliru. Bersiaplah apabila pada pembicaraan pertama, anak Anda mungkin akan diam saja dan Anda yang harus lebih banyak berbicara.

Sebagai wanita yang tentunya pernah mengalami kecemasan dan kekhawatiran tentang haid pertama, Anda dapat mengingat pengalaman Anda sendiri sewaktu membicarakan soal ini. Apa yang dulu perlu Anda ketahui? Apa yang ingin Anda ketahui? Informasi apa yang berguna? Upayakan untuk memberikan pandangan yang seimbang tentang tujuan menstruasi dan ketidaknyamanannya. Bersiaplah untuk menjawab banyak pertanyaan.

Proses yang Berkesinambungan

Pendidikan tentang haid hendaknya dipandang sebagai proses yang berkesinambungan, dan bukan sebagai pembahasan satu kali. Anda tidak perlu membahas semua perincian sekaligus. Terlalu banyak keterangan bisa membuat anak bingung. Anak-anak belajar secara bertahap. Selain itu, beberapa keterangan mungkin perlu diulang di lain kesempatan. Seraya semakin besar, mereka dapat lebih memahami perincian tambahan.

Faktor lain adalah bahwa sikap seorang anak terhadap menstruasi akan berubah seraya ia beranjak dewasa. Setelah makin terbiasa dengan haidnya, putri Anda mungkin memiliki kekhawatiran dan pertanyaan baru. Karena itu, Anda perlu terus memberikan informasi kepadanya dan menjawab pertanyaan-pertanyaannya. Pusatkan perhatian pada apa yang paling berarti dan cocok sesuai dengan usia putri Anda dan kemampuannya untuk mengerti.

Ambillah Inisiatif

Tetapi, bagaimana jika putri Anda tampaknya tidak berminat pada soal ini? Itu mungkin karena ia segan membicarakan hal-hal yang bersifat pribadi. Atau, mungkin ia hanya butuh waktu sampai ia merasa tidak canggung dan bisa mengungkapkan pertanyaan. Ia bahkan mungkin mengatakan bahwa ia sudah tahu semua yang perlu ia ketahui.

Dalam sebuah penelitian atas anak-anak perempuan kelas enam di Amerika Serikat, kebanyakan menganggap diri siap untuk haid pertama. Namun, setelah ditanya lebih lanjut, jelaslah bahwa pengetahuan mereka tidak lengkap dan terlihat bahwa mereka mempercayai berbagai konsep salah berdasarkan mitos dan gambaran umum menurut budaya setempat. Jadi, sekalipun putri Anda mengatakan bahwa ia sudah siap untuk haid pertamanya, ia masih membutuhkan pembahasan bersama Anda.

Kemungkinan besar, Anda yang harus memulai obrolan pendek tentang haid dan teruslah lakukan itu. Ya, inilah tanggung jawab Anda sebagai orang tua. Tidak soal putri Anda saat itu mengakuinya atau tidak, ia membutuhkan bantuan Anda. Anda mungkin merasa kecil hati dan kurang mampu, tetapi jangan menyerah. Bersabarlah. Pada waktunya, putri Anda tentu akan menghargai betapa berharganya upaya Anda.

[Catatan Kaki]
Di Jepang, jumlah ayah yang harus membesarkan anaknya sendirian mencapai rekor tertinggi pada tahun 2003. Di Amerika Serikat, di antara enam keluarga dengan orang tua tunggal ada satu keluarga tanpa ibu.


CARA BERBICARA TENTANG HAID DENGAN PUTRI ANDA

  • Cari tahu apa yang sudah ia ketahui. Koreksi konsep yang salah. Upayakan agar Anda dan putri Anda memperoleh informasi yang akurat.
  • Ceritakan pengalaman Anda. Dengan mengingat dan menceritakan pengalaman Anda sendiri ketika mendapat haid pertama, Anda bisa memberi putri Anda banyak dukungan emosional yang dibutuhkan.
  • Berikan keterangan praktis. Pertanyaan yang umumnya mereka ajukan misalnya: ”Apa yang harus saya lakukan kalau saya mendapat haid di sekolah?” ”Pembalut apa yang harus saya pakai?” ”Bagaimana cara memakainya?”
  • Jelaskan fakta-fakta dengan sederhana. Sesuaikan penjelasan menurut usia dan kesanggupan putri Anda untuk memahaminya.
  • Anjurkan untuk terus menambah pengetahuan. Mulailah berbicara dengan putri Anda sebelum haid pertamanya, dan lanjutkan pembicaraan sesuai kebutuhan, bahkan setelah ia mulai haid secara teratur.



Sumber:
Sedarlah! Mei 2006

No comments:

Post a Comment