When you run so fast to get somewhere, you miss the fun of getting there.
Life is not a race, so take it slower.
Hear the music before the song is over.
You are part of the puzzle of someone else's life.
You may never know where you fit but others will fill the holes in their lives with pieces of you.
So if you run out of reasons to live, remember that someone else's life may never be complete without you in it.

Monday, November 26, 2012

BAGAIMANA SAMPAI JADI HIT?





Saya berani jamin dari sekian banyak manusia yang baca artikel ini (khususnya yang muda-muda) pasti salah satu, atau salah dua, atau salah banyak, punya impian untuk bisa berdiri di panggung bakat... mengeluarkan bunyi dari kerongkongannya... dilirik produser rekaman... dapat kontrak rekaman... jadi bintang rekaman... lalu sukses dan nge-“hits” dimana-mana—entah solo, atau duet, atau trio, atau empatpuluhdelapano.

Konkrit dari panjangnya antrian audisi-audisi pencarian bakat, membludaknya unggahan video-video “cover” dan lagu original buatan sendiri di situs web video-sharing macam Youtube, sampai kamar mandi yang menggema setiap sedang mandi. Ngaku! Hehe.

Mungkin pertanyaan ini pernah menggantung di benak kalian-kalian yang niatnya sudah terlalu bulat bak kepala doraemon, yang sudah menjajal dari kamar mandi, unggah video sampai audisi beneran, tapi belum nge-“hits” juga:

“KOK SUSAH BANGET YA???”

(sambil jongkok di rel kereta)

Well, ya memang begitu adanya. Susah. Gerak industri musik sangat cepat, susah ditebak, dan penuh persaingan. Selera musik berganti, lagu hit menjadi basi, lalu digantikan dengan selera dan teknologi terbaru. 

“Para promotor musik ‘selalu mencari suara baru yang keren’”. — Kelli S. Burns, pakar media-sosial.

Mengubah “suara” menjadi hit tidak gampang.


“Banyak anak muda mengimpikan jadi bintang rekaman, . . . tetapi jalan untuk mewujudkan mimpi mendapatkan kontrak rekaman sering kali panjang dan keras”. — Sebuah buku panduan industri.

Susah, kan? Hehe.

Tapi kenapa artis-artis pendatang baru yang berhasil tenar kelihatannya tidak kesulitan menciptakan lagu-lagu nge-“hits”, ya? Bahkan beberapa dari lagu mereka berhasil bertengger di deretan tangga lagu teratas selama berminggu-minggu... KOK BISA?

“Kelihatannya”. Padahal sebenarnya cukup sulit juga, lho. Ada tahapan-tahapan yang harus mereka lalui. Kalau ada yang niatnya bulat buat jadi pendatang baru di industri musik, ada baiknya disimak. Hehe. 



MENGUBAH KATA MENJADI MUSIK


Penulis lagu (1) menulis lirik yang menyentuh emosi—menggemakan harapan, mimpi, dan perasaan terdalam orang-orang. Pastinya butuh tema yang “greget” supaya menarik. Tema apa yang paling disukai? Bisa tebak sendiri lah ya... CINTA. Hampir semua “hits” yang menempati tangga lagu teratas bertemakan cinta. Nah, setelah menentukan tema untuk lagunya, penulis lagu berupaya menciptakan sepenggal melodi yang mudah diingat dan melekat di benak.

Butuh contoh? Hmm... kira-kira lagu yang “brain-sticking” itu yang seperti ini:

Never mind
I'll find someone like you-u-u-uu~
I wish nothing but the best for you toooo~~
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead."
Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead,
Yeaaah~~~

Kira-kira begitu lah ya. Lirik berpadu dengan melodi yang brain-sticking, it does really matter. Buktinya nge-“hits” sekali lagu tante Adele ini, bukan?

Berikutnya, penulis lagu biasanya membuat demo atau contoh rekaman lagu itu. Demo tersebut disodorkan kepada para eksekutif perusahaan rekaman untuk direview. Kalau mereka merasa lagu tersebut bakal laku, mereka akan menawari sang penulis lagu kontrak rekaman (2). Sebaliknya, kalau mereka merasa lagu tersebut akan susah laku (mungkin karena ia tidak terkenal, atau suaranya *ehem* tidak terlalu bagus), mereka mungkin membeli lagu itu untuk selanjutnya dinyanyikan oleh artis yang sudah tenar.

MASUK DAPUR REKAMAN


Sekarang masuk ke tahap perekaman (3). Pada tahap ini perlu ada pengawasan. Biasanya perusahaan rekaman menyewa seorang produser kawakan untuk mengawasi jalannya proses rekaman. Produser inilah yang menentukan gaya dan lagu. Produser juga menyewa dan mengawasi studio rekaman, penata musik, penyalin partitur, musisi, penyanyi latar, teknisi perekaman, dan perlengkapan yang diperlukan. 

Singkatnya, produser adalah seksi sibuk dalam tahap ini. Semua harus diawasi supaya produk yang dihasilkan nanti berkualitas dan laku dijual.

Umumnya, semua diawali dengan pembuatan master rekaman digital (4). Bagian-bagian yang terpisah harus disatukan. Sering kali diawali dengan drum, gitar, bas, dan kibor (keyboard). Kemudian, vokal penyanyi utama, vokal penyanyi latar, instrumentalia solo, dan berbagai bunyi efek khusus ditambahkan dan digabungkan.

PEMASARAN


Untuk mempromosikan produknya, perusahaan rekaman kerap menggunakan cara-cara berikut:


Video Musik
⇨ Film berdurasi tiga sampai lima menit ini memberi para artis publisitas, yang biasanya menyajikan cerita sesuai dengan tema lagu yang diangkat. Mungkin juga menyajikan cuplikan konser langsung yang riuh. Pemasaran dengan cara ini sangat menguntungkan perusahaan rekaman.

Pertunjukkan langsung
⇨ Album baru sering dipromosikan lewat tur dan konser. Dalam negeri maupun sampai ke luar negeri. Album rekaman biasanya laku keras dengan pemasaran seperti ini.

Situs Web
⇨ Situs web pribadi yang dibuat oleh kebanyakan artis biasanya memuat sample musik yang lengkap, foto, video, blog probadi, jadwal konser, serta tautan ke klub penggemar, dan yang paling utama, toko musik di Internet.



*Tidak, tidak ada maksud promosi tante Adele sama sekali. Nge-fans pun tidak. Hanya sekedar contoh saja :) . hehe.*


Nah, kalau semua tahapan diatas sudah dilakukan, tinggal menunggu para penikmat musik “mengeksekusi” lagu tersebut. Penentuan “hits” tidaknya sebuah lagu berada di tangan para penikmat musik. Jadi kalau kalian menciptakan lagu, atau sekadar meng-cover, buatlah itu se-greget mungkin. Karena begitu sampai di telinga kami, para penikmat musik, dan lagunya dirasa tidak enak, ya siap-siap saja jongkok di rel kereta. Tapi kalau lagunya  dirasa enak, BAM! Jangan kaget kalau kalian bisa tiba-tiba mendadak nge-“hits” :)



Sumber:
Sedarlah! Agustus 2011


Ingin tahu topik-topik menarik lainnya? Kunjungi www.jw.org

No comments:

Post a Comment