When you run so fast to get somewhere, you miss the fun of getting there.
Life is not a race, so take it slower.
Hear the music before the song is over.
You are part of the puzzle of someone else's life.
You may never know where you fit but others will fill the holes in their lives with pieces of you.
So if you run out of reasons to live, remember that someone else's life may never be complete without you in it.

Saturday, November 30, 2013

TERJEBAK MACET — Alasannya, Dampaknya, Solusinya.

Bayangkan:
Anda datang ke sebuah pusat perbelanjaan. Anda lama berputar-putar mencari tempat parkir, dan dengan sendirinya tahu bahwa meskipun mengendarai mobil ada untungnya, tetapi terlalu banyak mobil di tempat yang ramai tidak lagi menguntungkan.

Atau

Anda punya janji dengan klien jadi Anda memutuskan untuk berangkat dari rumah lebih awal. Kemudian beberapa kilometer dari rumah Anda tiba-tiba sudah terjebak dalam kemacetan lalu lintas yang parah. Anda mulai cemas dan frustasi terperangkap di dalam suatu kendaraan yang dirancang untuk bergerak tetapi terpaksa harus diam tak bergeming. Akhirnya Anda sampai juga ke lokasi perjanjian... terlambat setengah jam dari janji sebenarnya.

MACET adalah salah satu aspek kehidupan kota yang paling membuat stres. Jalan yang tersumbat dan udara yang kian hari kian teracuni ini dialami jutaan penghuni kota. Sayangnya, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan lalu lintas akan membaik.

Situasinya sama di seluruh dunia. Tidak terkecuali dengan Jakarta. Kalangan berwenang benar-benar tidak mampu merancang solusi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dari penduduk kota yang hilir mudik. Beberapa ribu pengemudi mobil maupun motor kini bisa membutuhkan waktu lebih lama daripada rata-rata waktu tempuh pejalan kaki untuk jarak yang sama. Ironis.

Alasan tersumbatnya jalan-jalan di kota sangat mudah ditebak. Kota terus berkembang tanpa dapat dihentikan, dan kini kira-kira setengah penduduk tinggal di daerah perkotaan. Kota-kota bertambah luas, jumlah kendaraan ikut bertambah banyak.

”Kota-kota besar kini mengalami kemacetan hampir sepanjang hari, dan semakin parah.”  Dr. Jean-Paul Rodrigue dalam laporannya ”Urban Transport Problems”.


”Terlalu banyak orang, terlalu banyak mobil, semuanya sama-sama ingin mengemudi di lahan yang terbatas.” 

Alasan-alasan Mengapa Kemacetan Lalu Lintas Sulit Dituntaskan

Karena kebergantungan manusia pada kendaraan bermotor, kota-kota pun harus menghadapi jumlah kendaraan yang bertambah. Kota Jakarta saja kini sepertinya memiliki lebih banyak kendaraan daripada manusia!

Membludaknya jumlah kendaraan ini disebabkan penjualan mobil maupun motor yang lebih cepat daripada pembangunan jalan raya oleh pemerintah. Data statistik lima tahun terakhir penambahan jumlah kendaraan di DKI Jakarta menunjukkan rata-rata pertumbuhan kendaraan bermotor tetap mencapai 11% per tahun. Sedangkan pertumbuhan rata-rata luas jalan tetap hanya 0,01% per tahun. Tidak heran, kota besar seperti Jakarta mulai berubah menjadi tempat parkir raksasa, khususnya pada jam-jam sibuk di pagi dan sore hari.

”Dalam jangka panjang, membangun jalan baru atau memperluas jalan yang ada tidak mengurangi intensitas kemacetan lalu lintas pada jam-jam sibuk.”  buku Stuck in Traffic—Coping With Peak-Hour Traffic Congestion.

Dan seperti situasi disebutkan di awal, setiap saat ada cukup banyak kendaraan di jalan-jalan kota yang berputar-putar hanya untuk mencari tempat parkir. Kurangnya fasilitas parkir yang memadai ternyata turut memberikan sumbangsih terhadap macetnya lalu lintas.

Tidak ada yang suka berada dalam situasi disebutkan di awal. Tapi begitulah yang harus dihadapi penghuni kota-kota besar setiap hari. Terjebak dalam kemacetan bukannya tanpa dampak. Dampak negatif yang disebabkan olehnya ada yang dapat dilihat dan dirasakan secara langsung, ada juga yang tidak dapat dilihat dan dirasakan langsung tetapi akan jelas terasa dalam jangka panjang. Seperti wabah yang melanda kota besar, kemacetan mengancam kesejahteraan jutaan orang.

Dampak Kemacetan Lalu Lintas

·         Racun di Udara
Gas buang dari knalpot kendaraan memuntahkan nitrogen oksida dan beberapa zat penyebab kanker berupa partikel-partikel halus. Partikel-partikel halus ini sangat berbahaya dan mengancam kesehatan manusia. Konsentrasi polusi karbon monoksida yang tinggi, kata buku 5000 Days to Save the Planet, ”menyebabkan tubuh kehilangan oksigen, merusak persepsi dan pikiran, memperlambat refleks dan menyebabkan kantuk”. Diperkirakan polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan membunuh tiga juta orang.

Selain mengancam kesehatan manusia, nitrogen oksida dan sulfur dioksida dari knalpot kendaraan juga turut mengancam lingkungan planet Bumi senilai miliaran dolar. Gas-gas tersebut menyebabkan terjadinya hujan asam, yang kemudian mencemari air, merusak ekosistem air, dan merusak tanaman. Gas-gas inilah yang juga menyebabkan pemanasan global.

·         Lebih Banyak Kecelakaan
Lebih dari satu juta orang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas setiap tahun, dan angka itu terus saja bertambah tinggi.

·         Emosi dan Kemarahan di Jalan
Sebuah faktor tidak menyenangkan yang banyak disorot pada tahun-tahun belakangan ini adalah kemarahan di jalan dan stres yang mendera para pengemudi. Laporan tentang para pengemudi yang melampiaskan kemarahannya kepada pengemudi lain sudah semakin lazim. Menurut sebuah survei, para pengemudi merasa bahwa salah satu alasan meningkatnya sikap beringas itu adalah ”meningkatnya arus atau kepadatan lalu lintas”.

·         Kerugian Ekonomi
Kerugian langsung: diperkirakan miliaran liter bahan bakar terbuang setiap tahun gara-gara kepadatan lalu lintas.
Kerugian tidak langsung: kehilangan peluang bisnis, biaya pengobatan tambahan karena polusi, dan kerugian akibat meningkatnya kecelakaan lalu lintas.

Jika kerugian dari jumlah waktu dan bahan bakar yang terbuang diakumulasikan, kerugian ini dapat melemahkan perekonomian nasional. Dan jika dibiarkan, kerugian ini akan seperti argo taksi yang terus bertambah.

Adakah solusinya?

Upaya dari pemerintah dan kalangan berwenang:

Untuk meminimalisir kemacetan, beberapa kota-kota besar telah mengambil langkah-langkah yang drastis. Singapura, contohnya, membatasi jumlah kendaraan yang boleh dibeli oleh konsumen. Sejumlah kota di Italia, telah melarang semua kendaraan memasuki pusat kota hampir sepanjang hari. Di London, kemacetan berhasil dikurangi hingga 30 persen dengan “biaya kemacetan” yang mewajibkan pengemudi membayar jika ingin memasuki pusat kota. Di kota Meksiko, kendaraan hanya boleh memasuki pusat kota pada hari-hari tertentu, bergantung pada nomor pelat kendaraan.

Kalangan berwenang di kota-kota tertentu mengeluarkan dana yang besar untuk memperbaiki sistem transportasi umum, memperbanyak jalan raya, dan membangun jalan lingkar. Ada juga yang menggunakan sistem komputer untuk mengendalikan lampu lalu lintas dan memberi tahu polisi untuk segera menangani kemacetan akibat kecelakaan. Jalur khusus bus (seperti jalur Bus TransJakarta) dan jalur yang berganti arah sesuai dengan kebutuhan lalu lintas juga turut memperlancar arus lalu lintas. Tetapi, jangan banyak berharap solusi-solusi tersebut akan berhasil jika tidak ada kerja sama yang baik antara kalangan berwenang dan penghuni kota.

Upaya dari diri sendiri:

’Perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan oleh mereka’.
Aturan Emas diatas jika diterapkan dapat meringkankan problem-problem yang dihasilkan oleh kemacetan. Jika semua orang hanya memikirkan kepentingan dan kenyamanan pribadi, jangan harap akan terjadi perubahan positif.

Jika Anda termasuk di antara jutaan orang yang sering terjebak kemacetan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melindungi kesehatan fisik dan mental Anda.

ü  PERSIAPKAN DIRI
Persiapkan semuanya pada malam hari. Jangan terlambat bangun. Sisihkan waktu tambahan dengan berangkat lebih awal. Pastikan kondisi kendaraan Anda. Pastikan tangki bensin Anda cukup terisi.

ü  CARI INFORMASI
Sebelum berangkat carilah informasi melalui radio, televisi, atau surat kabar mengenai cuaca, perbaikan jalan, penutupan jalan sementara, kecelakaan, dan kondisi lalu lintas sepanjang hari. Kenali rute alternatif untuk menghindari titik-titik macet. Pikirkan kemungkinan mengajak orang lain.

ü  ATUR SUASANA AGAR NYAMAN
Sesuaikan peredaran udara di dalam mobil dan posisi tempat duduk Anda senyaman mungkin. Ada baiknya memutar musik kesukaan Anda untuk mengurangi stres.

ü  MANFAATKAN WAKTU
Sewaktu terjebak kemacetan, coba tetap berpikir positif. Jika Anda sendirian, kemacetan lalu lintas boleh jadi memberi Anda kesempatan unik untuk memikirkan gagasan yang penting dan bahkan mengambil keputusan tanpa gangguan. Jika Anda adalah penumpang, bawa buku favorit Anda atau surat kabar atau gadget.

ü  HADAPI KENYATAAN
Jika Anda tinggal di daerah dengan lalu lintas padat, antisipasi sebelumnya dan rencanakan cara menghadapinya. Belajarlah menerima kemacetan sebagai bagian yang normal dari kehidupan Anda, dan Anda akan berhasil menghadapi stres akibat macet.


Kesimpulannya adalah: “Biasakan diri Anda dengannya”.




Referensi:
Sedarlah! November 2005
Sedarlah! Februari 2007
Sedarlah! Juni 1996


No comments:

Post a Comment