"PARA
penumpang sekalian, selamat datang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta."
Pengumuman yang disampaikan kepada penumpang yang baru tiba itu menandai
dimulainya kesibukan di dalam dan di sekitar pesawat seraya para penumpangnya
turun. Pernahkah Anda bertanya-tanya apa yang terjadi dengan pesawat itu
sekarang?
Pesawat
terbang komersial menghasilkan uang hanya sewaktu menerbangkan penumpang atau
kargo, bukan sewaktu parkir di bandara. Itulah sebabnya maskapai penerbangan
berupaya memanfaatkan armadanya semaksimal mungkin. Sewaktu para penumpang
menunggu bagasi mereka, pesawat itu langsung dipersiapkan untuk penerbangan
berikutnya. Para ahli mekanik langsung beraksi dengan memeriksa catatan
penerbangan pesawat untuk mengetahui problem mekanik apa pun yang teramati oleh
kru penerbangan terakhir. Hal-hal apa pun yang mempengaruhi keamanan
pengoperasian pesawat, yang termasuk daftar kerusakan (no-go item), pun
diperbaiki.
Roda,
ban, rem, dan oli mesin pesawat terbang diperiksa. Kru pembersihan merapikan
kabin penumpang. Unit dapur, atau galley, diisi kembali dengan makanan
dan minuman. Bahan bakar dipompakan ke dalam tangki-tangki pada sayap. Sebelum
pesawat itu siap terbang lagi, kru penerbangan mengelilingi pesawat untuk
menginspeksi bagian luarnya, memeriksa kondisi apa pun yang dapat mempengaruhi
keamanan.
Servis
persiapan dan pemeliharaan langsung ini dilakukan pada ribuan pesawat terbang
setiap hari. Tetapi, itu hanyalah sebagian kecil dari hal yang dibutuhkan agar
sebuah pesawat penumpang berukuran besar tetap aman diterbangkan. Sebagaimana
mobil membutuhkan servis berkala, pesawat terbang pun secara teratur
membutuhkan serangkaian pemeriksaan dan pemeliharaan yang ekstensif dan mahal.
Siapa yang melakukan servis pemeliharaan pesawat terbang ini? Bagaimana
pekerjaan ini dilakukan?
Cara Agar Pesawat
Tetap Laik Terbang
Menurut
Asosiasi Transportasi Udara AS (ATA), maskapai-maskapai penerbangan yang
menjadi anggotanya menangani lebih dari 95 persen lalu lintas udara, berupa
angkutan penumpang maupun barang, di Amerika Serikat. Pada tahun 1997,
maskapai-maskapai itu mempekerjakan sekitar 65.500 ahli mekanik pesawat
terbang. Bersama personel teknik dan personel pemeliharaan lainnya, tujuan ahli
mekanik pesawat adalah menjaga pesawat tetap laik terbang dan memastikan
kenyamanan penumpang. Ini berarti menginspeksi, memperbaiki, dan memeriksa
secara saksama (overhaul) komponen khusus yang jumlahnya sangat
banyak—mesin-mesin di dalam mesin—yang memungkinkan sebuah pesawat untuk
terbang. Pemeliharaan yang terjadwal ini mencakup banyak hal, dari pemeriksaan
saksama terhadap mesin jet seberat lebih dari empat ton hingga mengganti karpet
kabin yang sudah usang.
Kebanyakan
masalah mekanik ditangani secara langsung. Akan tetapi, program pemeliharaan
pesawat menjadwalkan pemeliharaan lain berdasarkan berapa bulan pesawat itu
telah digunakan atau jumlah siklus dan jumlah jam terbang setiap pesawat, bukan
jumlah kilometer terbangnya. Bagian awal program ini berupa rekomendasi
pemeliharaan yang ditetapkan oleh pabrik pesawat terbang tersebut bagi operator
pesawat, dan pemeliharaan ini harus memenuhi persyaratan kalangan berwenang
penerbangan pemerintah. Setiap pesawat memiliki program pemeliharaan yang
khusus, dari pemeriksaan ringan hingga menengah dan berat. Pemeriksaan ini
ditandai dengan kode-kode, seperti A, B, C, D, L, atau Q.
Sebuah
pesawat Boeing 747-200 membutuhkan waktu delapan tahun untuk mengumpulkan
sekitar 36.000 jam terbang. Bila sudah tercapai, berarti tiba waktunya untuk masuk
hanggar guna menjalani pemeriksaan berat, yang adakalanya disebut pemeriksaan
D. Sewaktu mengomentari pemeriksaan yang rumit dan memakan waktu ini,
sebuah majalah tentang manajemen penerbangan, Overhaul & Maintenance,
mengatakan, ”Tujuannya . . . adalah, sebisa mungkin, mengembalikan
seluruh kerangka pesawat pada kondisi semula. . . . Pemeriksaan D
membutuhkan antara 15.000 dan 35.000 jam kerja, dan pesawat pun tidak dapat
digunakan selama 15 hingga 30 hari, bahkan lebih. Rata-rata biayanya secara
keseluruhan mencapai 1 juta hingga 2 juta dolar AS.” ”Pada umumnya, sebuah
pemeriksaan D terdiri dari 70% tenaga kerja dan 30% material,” kata Hal
Chrisman, dari The Canaan Group, sebuah firma konsultasi manajemen
kedirgantaraan. Tentu saja, sebagian dari biaya itu sudah tercakup dalam tiket
pesawat terbang Anda.
Apa yang Tercakup
Dalam Pemeriksaan D
Setelah
pesawat diparkir di dalam hanggar—sebuah bangunan yang sangat besar sebagai
tempat servis pesawat yang memiliki bagian-bagian pendukung dan gudang—tim
pemeliharaan pun mulai bekerja. Meja kerja, panggung, dan perancah dipasang
pada tempatnya agar bagian-bagian pesawat yang sebelumnya tak terjangkau dapat
diakses. Tempat duduk, lantai, dinding, panel pada langit-langit, dapur,
toilet, dan perlengkapan lain dibuka atau dikeluarkan dari pesawat terbang agar
dapat dilakukan pemeriksaan dari dekat. Pesawat itu boleh dikatakan dipreteli.
Dengan mengikuti instruksi yang diuraikan secara bertahap, para pekerja
memeriksa pesawat itu, mencari tanda-tanda keretakan dan pengaratan logam.
Seluruh bagian roda pendarat, sistem hidraulis, dan mesin pesawat mungkin perlu
diganti. Pemeriksaan D menuntut keterampilan di pihak para teknisi, penulis
teknis, penginspeksi kendali mutu (quality control), teknisi avionik,
pekerja lembaran logam, serta ahli mekanik kerangka pesawat dan mesin, yang
sebagian besar sudah mengantongi lisensi pemerintah. Bila ditambahkan ahli
mekanik perlengkapan kabin, tukang cat, dan kru pembersihan, maka jumlah
personel pemeliharaan membengkak hingga lebih dari 100 pekerja setiap hari.
Banyak pekerja lain menyediakan perlengkapan, bagian, dan dukungan logistik
yang sangat penting.
Seraya
waktu berlalu, getaran selama penerbangan, siklus tekanan udara dalam badan
pesawat, serta sentakan akibat ribuan kali tinggal landas dan mendarat
mengakibatkan keretakan pada struktur logam pesawat. Untuk menangani problem
ini, diterapkan prinsip diagnosis yang serupa dengan yang digunakan dalam ilmu
kedokteran. Keduanya menggunakan peralatan seperti radiologi, perlengkapan
ultrasonografi, dan endoskopi untuk mendeteksi apa yang tidak terlihat oleh
mata manusia.
Pada
penyinaran Rontgen secara medis, pasien ditempatkan di antara selembar film dan
berkas sinar X. Para penginspeksi pemeliharaan menggunakan metode yang
sama dengan sinar X untuk roda pendarat, sayap, dan mesin. Misalnya, selembar
film sinar X ditempatkan pada daerah yang diinginkan pada bagian luar mesin.
Kemudian, sebuah tabung logam yang panjang ditempatkan di dalam rongga
sepanjang mesin tersebut. Akhirnya, sebutir pil radioaktif yakni iridium
192—isotop yang sangat kuat—yang tidak lebih besar dari penghapus pensil,
dimasukkan dalam tabung itu untuk menghasilkan bayangan pada film. Film yang
telah dicuci membantu menyingkapkan keretakan dan cacat lain yang dapat
menentukan apakah mesin itu perlu diperbaiki atau diganti.
Pada
pemeriksaan D, sampel bahan bakar pesawat dan cairan hidraulisnya dikirim ke
laboratorium untuk dianalisis. Jika ditemukan mikroorganisme dalam sampel bahan
bakar, antibiotik pun diberikan. Untuk membunuh serangga pada bahan bakar
jet—jamur dan bakteri yang dapat masuk ke dalam tangki bahan bakar melalui
udara, air, dan bahan bakar—tangki-tangki itu diberi biosid, semacam
antibiotik. Langkah ini penting karena produk sampingan pertumbuhan mikroba
dapat mengeroposkan lapisan pelindung pada permukaan tangki. Alat pendeteksi
bahan bakar dalam tangki dapat terpengaruh sehingga pilot mendapat laporan yang
salah tentang jumlah bahan bakar.
Akibat
keausan, getaran, dan kerusakan segel bagian dalam yang normal terjadi, tangki
bahan bakar dapat mengalami kebocoran. Seorang supervisor bertanya kepada kru
pemeriksaan D yang berkumpul, ”Ada yang ingin menjadi ’manusia katak’?” Tugas
rutin yang tidak menyenangkan tapi mendesak ini ditugaskan kepada Bambang. Dengan
penampilan mirip seorang penyelam tanpa dilengkapi kaki katak, ia mengenakan
baju kerja khusus dari katun, masker yang dihubungkan ke tangki udara segar,
serta membawa peralatan, penambal, dan lampu pengaman. Melalui lubang kecil di
bagian bawah sayap, ia masuk dengan susah payah ke dalam tangki sayap yang
telah dikosongkan, mencari sumber kebocoran pada tangki bahan bakar, dan
menambalnya.
Tangki-tangki
bahan bakar pada pesawat 747, yang terletak dalam sayapnya, adalah jaringan
rumit terdiri dari ruangan-ruangan yang dihubungkan dengan lubang-lubang kecil.
Tangki bahan bakar bukan tempatnya bagi penderita fobia tempat sempit (claustrophobia).
Sebuah Boeing 747-400 dapat menampung lebih dari 210.000 liter bahan
bakar. Kapasitas ini memungkinkannya terbang menempuh jarak yang sangat jauh
tanpa henti, seperti dari San Fransisko, Kalifornia, AS, ke Sydney,
Australia—sejauh 12.000 kilometer.
Di dalam
ruang pilot pada ketinggian tiga lantai, seorang teknisi avionik menginspeksi
tampilan pola-uji pada layar indikator radar cuaca yang mirip TV. Para pilot
menggunakan instrumen ini untuk mendeteksi serta menghindari badai guntur dan
turbulensi (pergolakan udara yang tidak teratur) sejauh hingga 500 kilometer di
depan pesawat. Jadi, sewaktu pilot menyalakan tanda ”Kencangkan Sabuk
Pengaman”, boleh jadi ia telah melihat turbulensi pada layar radarnya. Akan
tetapi, untuk menghindari cedera, banyak maskapai penerbangan meminta para
penumpang agar senantiasa mengencangkan sabuk pengamanan, sekalipun kapten
telah mematikan tanda itu. Perubahan pada atmosfer berupa turbulensi mendadak
sering terjadi sebelum pilot sempat menyalakannya.
Selama
pemeriksaan D, perlengkapan pengaman, seperti jaket pelampung dan lampu
darurat, diperiksa atau diganti. Sewaktu dilakukan pemeriksaan terhadap sistem
oksigen darurat bagi penumpang, masker-masker oksigen bergelantungan seperti
buah jeruk pada dahannya. Secara rutin, pesawat terbang jet menjelajah pada
ketinggian enam hingga sebelas kilometer di atas bumi, yang kandungan oksigen
dan tekanan atmosfernya tidak cukup untuk menunjang kehidupan. Bagaimana
problem ini terpecahkan? Sistem tekanan udara pesawat mengisap udara dari luar
dan kemudian memampatkannya. Udara ini akhirnya dialirkan ke kabin pada suhu
yang nyaman. Jika tekanan udara di dalam kabin turun di bawah ambang aman,
masker oksigen secara otomatis jatuh dari ruangan di atas kepala. Oksigen
darurat dialirkan kepada penumpang hingga pesawat turun ke ketinggian yang
tidak lagi membutuhkan oksigen darurat itu. Pada beberapa pesawat, masker
oksigen disimpan di bagian belakang tempat duduk, bukan di atas kepala. Itulah
sebabnya, penting untuk memperhatikan petunjuk sebelum penerbangan, yang
memberitahukan lokasi masker oksigen.
Pemeriksaan
pemeliharaan berat adalah waktunya juga untuk memasang dinding baru dan panel
pada langit-langit kabin serta mengganti karpet, gorden, dan pelapis bantalan
tempat duduk. Perlengkapan dapur dibongkar, dibersihkan, dan disanitasi.
Siap Terbang
Setelah
56 hari menjalani inspeksi, pemeriksaan, perbaikan, dan pemeliharaan, pesawat
pun siap meninggalkan hanggar dan kembali menerbangkan penumpang serta kargo.
Hanya sebagian kecil operasi pemeliharaan yang dibahas di sini. Tetapi, sebelum
kembali terbang, pesawat itu akan diuji terbang oleh sebuah kru khusus untuk
memastikan agar semua sistem berfungsi dengan benar. Sungguh melegakan
mengetahui secara singkat tingginya keahlian dan teknologi yang tercakup agar
pesawat yang Anda tumpangi laik terbang secara mekanik.
Akan
tetapi, satu-satunya perkakas terbaik dalam pemeliharaan pesawat adalah unsur
manusianya—mata yang tajam dan pikiran yang siaga. Personel yang terlatih
sangat serius menjalankan tugas mereka. Mereka tahu bahwa pemeliharaan yang
buruk dapat mengakibatkan problem besar. Tujuan mereka adalah menyediakan
pesawat terbang yang dapat diandalkan untuk mengantar Anda melesat ke tempat
tujuan dengan aman dan nyaman.—Disumbangkan oleh seorang penginspeksi
keamanan penerbangan AS.
[Catatan
Kaki]
Sebuah
pesawat Boeing 747-400 memiliki enam juta komponen, setengah darinya adalah
komponen pengencang (paku-keling dan baut), dan 275 kilometer kabel listrik.
Sebuah
siklus sama dengan satu kali tinggal landas dan satu kali mendarat.
”Avionik”
adalah singkatan dari aviation electronics, atau elektronika penerbangan.
Dengan
mengantongi ijazah kerangka pesawat dan teknik mesin, seorang ahli mekanik
dapat mempertanggungjawabkan pekerjaan yang telah dilakukannya terhadap
struktur, sistem, dan mesin pesawat.
Sumber:
Sedarlah!