DAYA SAING INDONESIA
DALAM KOMPETISI PASAR GLOBAL: FAKTOR SUMBER DAYA MANUSIA, PRODUKTIVITAS DAN
EFISIENSI
Oleh:
PRADIPTYA SURYO PUTRI (25211547 - 4EB01)
Menyongsong Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) pada Desember 2015 mendatang, Indonesia akan memasuki era
baru penerapan perdagangan bebas kawasan Asia Tenggara yaitu AFTA (ASEAN Free Trade Area) dalam rangka
meningkatkan daya saing ekonomi dan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi
dunia. Tantangan demi tantangan di lapangan, baik dalam proses pembenahan
sampai peningkatan harus dihadapi bersama. Profesionalisme dituntut bagi produsen-produsen
di Indonesia dalam menjalankan bisnis guna dapat memenangkan kompetisi dari
produk yang berasal dari Negara ASEAN lainnya baik dalam memanfaatkan peluang
pasar domestik maupun pasar Negara anggota ASEAN lainnya.
Tidak hanya wilayah
ASEAN yang sedang sibuk mempersiapkan FTA. Saat ini, negara-negara di dunia
tengah bersiap untuk menghadapi suatu era dimana perbatasan negara sudah tidak
lagi dianggap penting, yaitu terbukanya pasar dalam negeri bagi produk-produk
asing dan serbuan budaya dari negara-negara pengekspor produk-produk asing
tersebut.
Sudah siapkah pasar
Indonesia menyongsong kompetisi global? Waktu yang tersisa kurang dari setahun
lagi. Sudah bukan waktunya mempertanyakan kesiapan Indonesia. Siap atau tidak
siap, mau tidak mau, Indonesia telah didorong untuk ikut masuk ke dalam kompetisi
pasar global yang ketat sebentar lagi. Yang perlu dipertanyakan sekarang adalah
bagaimana Indonesia dapat menyusul ketertinggalannya dalam berbagai kompetensi,
dan memanfaatkan MEA sebagai peluang kedepannya dalam memperluas pasar, bahkan
tidak hanya di wilayah ASEAN.
Namun, melihat negara-negara
lain yang menjadi saingan dalam kompetisi global ini sedikit banyak dapat
mengecilkan hati. Jangankan bersaing dengan perusahaan dari negara-negara maju,
bersaing dengan perusahaan dari negara-negara berkembang pun sudah menjadi
momok perusahaan domestik akan beratnya persaingan. Perusahaan dari
negara-negara berkembang, seperti halnya perusahaan-perusahaan asal RRC dan
Taiwan telah berhasil menyerbu dan menduduki pasar domestik. Sedangkan perusahaan
Indonesia dengan produk-produk andalannya kelihatannya belum mampu ‘mencengkeram’
usahanya di negara lain.
Dengan adanya
kompetisi global, memberikan dorongan pada usaha-usaha di Indonesia untuk tetap
eksis di tengah persaingan dunia. Pada tulisan ini, penulis senang menyoroti
faktor-faktor yang sebenarnya dapat menjadi daya, atau kemampuan, bagi
Indonesia untuk bersaing dalam kompetisi pasar global, antara lain faktor sumber
daya manusia dan faktor produktivitas dan efisiensi.
Faktor 1: Sumber
Daya Manusia
Indonesia memiliki
tingkat pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi. Dari segi kuantitas sumber
daya manusia, hal ini adalah salah satu keunggulan kompetitif yang dimiliki
Indonesia. Namun, apakah keunggulan kuantitatif saja cukup? Pada tingkat
kompetisi global, daya saing dan keunggulan kompetitif diperankan sangat kuat
oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten. Dengan kata lain, ini dapat diartikan
bahwa sumber daya manusia juga harus unggul dari segi kualitas untuk bisa
bersaing.